Setelah 3 Minggu bencana tsunami menerjang Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Masih ada beberapa puing-puing reruntuhan rumah yang belum di bersihkan.
Terutama Kapal Perintis Sabuk Nusantara, yang sampai saat ini masih berada di bibir pantai wani, , Sabtu (20/10/2018).
Menurut penuturan Irsan (42), saksi mata tsunami yang menerjang Desa Wani tempat dimana ia tinggal, mengatakan awalnya gempa dengan skala besar menerjang dan gelombang ombak semakin tidak menentu keadaannya.
“Saya sedang berada di kapal pada saat gempa itu terjadi, kaget semua kapal bergoyang tak karuan. Ombak laut pun , semakin menjadi.” Tutur Irsan.
Ia pun menambahkan setelah gempa selesai, beberapa menit kemudian air laut surut jauh tidak seperti biasanya. “Ombak itu datang sangat tinggi, kira-kira ada sekitar 8 Meter lebih . Dan hasilnya mendaratkan kapal sabuk Nusantara itu ke tepi daratan Desa Wani.” Tambahnya.
Lanjutnya dengan adanya alat berat yang sudah masuk, berharap bisa membersihkan puing-puing bekas dan mengembalikan posisi awal mulanya kapal tersebutkelaut melalui pihak yang terkait.
Irsan juga seorang nelayan merangkap sekaligus Teknisi kapal dan pada saat gempa dan tsunami terjadi ia sedang berada diatas kapal.(zm)