Kepala BKKBN Pusat Kunjungi Kader di Provinsi Gorontalo

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)pusat, dr. Hasto Wardoyo Sp.OG(K) saat memberikan sambutan pada temu kader di Provisi Gorontalo dalam rangka silahturahmi sekaligus pembinaan, bertempat di Bele li Mbui, Kota Gorontalo, Rabu (27/11/19). (Foto: Nova Humas)

60DTK – GORONTALO – Kader Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Provinsi Gorontalo terima kunjungan Kepala BKKBN Pusat dr. Hasto Wardoyo Sp.OG(K). Kunjungan dr Hasto Wardoyo dalam rangka Silahturahmi sekaligus pembinaan, bertempat di Bele li Mbui, Kota Gorontalo, Rabu (27/11/19).

Dalam kesempatan itu, dr Hasto Wardoyo mengingatkan tugas utama BKKBN yaitu tentang kependudukan. Masalah kependudukan dikataknnya, BKKBN punya PR yang sangat besar yaitu membuat grand desain berbasis kependudukan.

Bacaan Lainnya

“Jadi Bapak Presiden Jokowi memerintahkan supaya pembangunan itu mengacu kepada kependudukan oleh karena itu kita harus buat grand desain pembangunan berbasis kependudukan. Saya bersyukur silahturahmi ini dihadiri oleh pak sekda, pak walikota, wakil ketua TP-PKK berserta jajarannya. Tentu bersama-sama dengan pak kepala perwakilan BKKBN untuk nantinya bisa menyusun grand desain,” ujarnya.

BACA JUGA : BPJS Adakan Penggalangan Donasi Peduli JKN Di Pencanangan HKN Ke-55

Selain itu, dr Hasto Wardoyo melanjutkan, BKKBN juga punya tugas tentang Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. Yang paling serius itu jarak kelahiran. WHO memberikan amanat jarak kelahirkan anak pertama dengan anak kedua itu 36 bulan. Jarak kehamilan diatur sedemikian baik agar anak tidak stunting.

“Saya pesankan kepada kepala Perwakilan BKKBN begitu habis melahirkan tolonglah untuk di konseling kalau perlu sebelum melahirkan sudah di konseling besok mau pakai kontrasepsi apa. Begitu melahirkan pakai kontrasepsi dulu baru setelah dua tahun mulai memikirkan anak kedua. Anak kedua juga lebih banyak autisme dibandingkan anak pertama, ketiga dan seterusnya karena jarak anak pertama dan kedua terlalu dekat,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba mengungkapkan, kujungan Kepala BKKBN di Provinsi Gorontalo diharapkan bisa terjalin relevansi antara dinamika Program BKKBN dengan penurunan total fertility (TFR) atau angka kelahiran total di Provinsi Gorontalo.

BACA JUGA : Sensus Penduduk 2020, BPS Harapkan Dukungan Pemda

“Capaian kinerja BKKBN memiliki implementasi yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat Gorontalo,” ungkap Darda Daraba

Usai melakukan silahturahmi dan pembinaan, Kepala BKKBN pusat melakukan peninjauan pelayanan KB di Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) serta akan memberikan kuliah umum di Universitas Gorontalo.

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Mohamad Edi Mu’in, Wakil Walikota Gorontalo Rian Kono, Wakil Ketua TP-PKK Nurinda Rahim, Perwakilan Bupati Bone Bolango, Kepala BKKBN kabuaten/kota se Provinsi Gorontalo. (adv)

Sumber : Humas Gorontalo Prov 

Pos terkait