Kepala BPS Ponorogo: Akibat Covid, Tata Cara Pelaksanaan Sensus Penduduk Berubah

BPS
Kepala BPS Ponorogo, Siswi Harini, saat ditemui 60DTK di Ruang Kerjanya, Jumat (29/05/2020) Foto: Luciana 60dtk

60DTK, Ponorogo – Akibat  pandemi Covid-19 yang melanda dunia, turut menghambat pelaksanaan Sensus Penduduk tahun 2020. Seharusnya Sensus Penduduk Online sudah berakhir pada akhir maret 2020 lalu, dan diperpanjang lagi hingga akhir bulan ini.

“Karena darurat pademi Covid-19 maka tata cara pelaksanaan sensus penduduk pun berubah. Awalnya sensus penduduk secara online berakhir pada 31 Maret 2020, namun diperpanjang hingga nanti malam pukul 00.00,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ponorogo, Siswi Harini, saat ditemui 60DTK di ruang kerjanya, Jumat (29/05/2020).

Bacaan Lainnya

“Untuk data sensus penduduk secara online yang sudah masuk di Kabupaten Ponorogo per tanggal 28 Mei 2020 sebesar 12,5%. Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur sekitar 16%, dan untuk nasional sudah mencapai 20%. Ini sudah pencapaian yang cukup bagus,” tambahnya

Baca Juga: Sambil Keliling Kota, Gugus Tugas Kabupaten Ponorogo Sosialisasi New Normal

Setelah tahap di atas terlewati seharusnya adalah tahap wawancara lapangan di bulan September 2020 mendatang. Namun karena situasi dan kondisi masih seperti ini, Siswi, memberikan gambaran rencana pelaksanaan sensus penduduk selanjutnya.

“Jadi nanti bila data sudah yang daftar online sudah terkumpul, data yang belum akan diberikan kepada ketua RT se tempat. Agar nanti diberikan dokumen untuk diisi oleh keluarga yang belum mendaftar online,” terang Siswi.

Baca Juga: KTP Dan Adminduk Di Ponorogo Kini Sudah Bisa Diurus Di Kecamatan

Disinggung mengenai detail tata cara pelaksanaan sensus penduduk ke depan, Kepala BPS Ponorogo, belum bisa menjelaskan, karena hal tersebut masih dalam proses perencanaan. Sedangkan hal di atas tadi masih berupa gambaran pelaksanaan. Sehingga masih harus menunggu perkembangan situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Mengingat bahwa sensus penduduk merupakan acara secara nasional seluruh Indonesia, bukan semata-mata hanya satu daerah saja.

“Mohon agar masyarakat berpartisipasi dalan sensus penduduk 2020 ini. Semuanya mengisi data dengan sebenar-benarnya dan bisa tercacah tanpa terlewatkan. Supaya data yang diperoleh tidak cacat ataupun ganda,” harapnya

 

Pewarta: Ika Luciana Marwati

Pos terkait