Lurah dan Kades di Gorontalo Wajib Lapor Perkembangan Vaksinasi

Lurah dan Kades di Gorontalo Wajib Lapor Perkembangan Vaksinasi
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memimpin rapat virtual dengan Forkopimda, Bupati, Wali Kota serta perwakilan camat dan desa, Selasa (10/8/2021). Foto: Salman.

60DTK, Gorontalo – Untuk mendukung proses vaksinasi Covid-19, pemerintah desa dan kelurahan wajib melaporkan perkembangan vaksin di wilayahnya masing-masing. Pelaporan ini bisa dilakukan melalui google form yang bisa dimonitor dan dievaluasi setiap minggu.

“Misalnya Kelurahan Tumbihe ada 1000 orang yang harus divaksin, maka setiap hari dia harus menginput pelaporan harian setiap hari berapa? Ini dimonitor secara bertingkat termasuk oleh TNI dan Polri,” jelas Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa (10/8/2021).

Bacaan Lainnya

Agar bisa maksimal, aparatur pemerintah provinsi akan disebar dan mengoordinir, begitu pula dengan aparat TNI/Polri. Jika ada yang tidak melapor, maka pemerintah akan turun langsung memantau permasalah yang terjadi.

Lurah dan Kades di Gorontalo Wajib Lapor Perkembangan Vaksinasi
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memimpin rapat virtual dengan Forkopimda, Bupati, Wali Kota serta perwakilan camat dan desa, Selasa (10/8/2021). Foto: Salman.

“Ketika ada desa atau kelurahan yang pelaporannya tidak ada, maka kita turun untuk melihat. Kita periksa di desa atau kelurahan. Apa yang terjadi, kesulitan anggaran atau apa. Tugas kita ada problem solving,” tukasnya.

Pengisian pelaporan vaksinasi melalui google form akan sejalan dengan aplikasi Bersama Lawan Covid-19 oleh pemerintah pusat. Sejalan juga dengan basis data di website data.covid-19.go.id. Setiap aktivitas posko, aktivitas vaksinasi dan tingkat kepatuhan warga di tingkat provinsi hingga kelurahan bisa dimonitor dan diintervensi secara real time.

Selain mendorong vaksinasi di tingkat desa dan kelurahan, Gubernur juga mendorong agar anak usia 12 – 17 tahun sudah ikut vaksinasi dosis lengkap.

Caranya dengan melibatkan pihak guru dan komite melakukan sosialisasi. Ditargetkan dalam 100 hari ke depan 42.000 siswa SMA/SMK dan SLB yang menjadi kewenangan provinsi bisa divaksin lengkap. (ksm)

Pos terkait