Marten Taha: Rekomendasi DPRD Akan Kami Tindak Lanjuti

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha (kiri) saat menerima dokumen berisi rekomendasi atas LKPJ tahun 2021, yang diserahkan oleh Ketua DPRD Kota Gorontalo, Hardi Sidiki. Penyerahan dilakukan melalui rapat paripurna yang berlangsung di Aula I Kantor DPRD Kota Gorontalo, Senin (6/06/2022). (Foto: Andi 60dtk)

60DTK, Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha memastikan dua poin rekomendasi DPRD Kota Gorontalo yang lahir dari kajian terhadap laporan keterangan pertanggungjawabannya di tahun anggaran 2021 lalu, akan ditindaklanjuti oleh pihak pemerintah.

Hal ini Marten utarakan usai mengikuti rapat paripurna DPRD Kota Gorontalo tentang penyampaian rekomendasi terhadap LKPJ Kepala Daerah Kota Gorontalo tahun 2021, di Aula I Kantor DPRD Kota Gorontalo, Senin (6/06/2022).

Bacaan Lainnya

“Rekomendasi yang disampaikan oleh DPRD pasti akan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah,” kata Marten.

Khusus masalah sampah, Marten mengaku bahwa sebelumnya pihak pemerintah sudah melakukan pembahasan dengan banyak stakeholder dan telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar bisa diselesaikan atau paling tidak diminimalisasi.

Langkah pertama, pemerintah akan memikirkan peningkatan kesejahteraan sekitar 325 orang yang bekerja di sektor kebersihan. Mereka adalah sopir, tenaga pengangkut sampah, penyapu jalan, dan tenaga penunjang lainnya.

“Memang kurang lebih hampir tiga tahun ini mereka belum memperoleh kenaikan upah. Tapi sejak bulan Mei, kami sudah naikkan itu antara 20 sampai 30 persen agar mereka lebih semangat dan bisa bekerja dua kali dalam sehari,” beber Marten.

Langkah kedua, karena pihaknya belum bisa menambah armada pengangkut sampah, sejumlah armada yang sudah ada dan belum berfungsi secara optimal akan diperbaiki.

Selanjutnya, mereka akan lebih mengefektifkan petugas yang ada di kelurahan dan kecamatan, guna mengedukasi masyarakat terkait waktu membuang sampah yang tepat. Langkah keempat, mereka akan memaksimalkan alat pengangkut sampah dari TPS ke TPA.

“Terakhir, saya kira ini jangka menengah, yakni mengurangi timbunan melalui efektivitas pemanfaatan TPS-3R,” jelasnya.

Adapun terkait masalah pedagang kaki lima (PKL) atau pelaku UMKM yang banyak ditemui di pinggir jalan, pihaknya akan menempatkan kembali para pedagang ini di pasar sentral, jika pekerjaannya sudah selesai pada September mendatang.

Menurut wali kota dua periode tersebut, mereka itu adalah pedagang di pasar sentral. Tapi karena ada pekerjaan perbaikan, mereka mencari tempat masing-masing. Pemerintah sudah menyediakan tempat relokasi, tapi mereka mencari tempat yang dianggap banyak didatangi masyarakat.

“Ada lebih dari 1000 jumlah pedagang kita relokasi ke tempat yang sudah disiapkan, tapi tidak semua mengisi itu. Jadi nanti kalau pasar sentral sudah selesai, mereka akan dikembalikan ke tempat sebelumnya,” tutupnya. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait