60DTK – GORONTALO – Sejak tiga hari terakhir ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mengintensifkan pelaksanaan pasar murah di sejumlah kecamatan di kabupaten/kota. Setelah sukses menggelar di Kota Gorontalo, Kabupaten Pohuwato dan Boalemo, pasar murah kali ini menyasar warga pesisir pantai di Kecamatan Batudaa Pantai, Rabu (19/9/2019).
“Saat kemarau seperti ini uang yang dibelanjakan tidak ada, barang yang dibelanjakan mahal. Oleh karena itu saya datang. Kemarin dulu saya di (kecamatan) Sipatana, Kemarin saya di Taluduyunu, sorenya di Molombulahe, hari ini saya di sini,” jelas Rusli.
Gubernur Gorontalo dua periode itu mengaku paham dengan kondisi sosial masyarakatnya. Selain ancaman krisis air bersih, warga menghadapi ancaman kekurangan pangan dan kesulitan melaut akibat ombak tinggi. Gubernur Rusli menjamin lahan pertanian warga yang mengalami gagal panen saat musim kemarau. Ia memerintahkan dinas terkait untuk menyiapkan benih padi dan jagung gratis bagi petani.
BACA JUGA : Sambangi Buntulia, Pasar Mura Pemprov Diserbu 1.500 Warga
Pada kesempatan tersebut, Rusli juga menyerahkan satu unit bus sekolah kepada warga di Kecamatan Bilihu. Mobil yang diberinama BUS Sekolah NKRI itu akan melayani antar jemput siswa siswi warga pesisir secara gratis.
Sementara itu, sejumlah warga yang ditemui mengaku senang bisa mengikuti pasar murah. Mereka merasa terbantu karena harga sembako dijual sangat murah jika dibandingkan dengan harga di pasaran.
“Alhamdulillah senang sekali pak. Saya biasanya beli beras itu perliter. Beras kualitas bagus itu harganya sembilan sampai 10 ribu. Tapi kualitas biasa delapan ribu Rupiah. Ini hanya dijual lima ribu per kilogramnya,” tutur Erlin Akuba, warga Desa Lopo, Batudaa Pantai.
BACA JUGA : Gubernur Gorontalo Turun Langsung Carikan Solusi Masalah Lahan Bendung
Pada pelaksanaan pasar murah tesebut, Pemprov menjual tujuh bahan pokok dengan harga murah. Ada beras lima kg, gula satu kg, minyak satu liter dan telur 10 butir. Ada juga bawang merah, bawang putih dan cabe masing masing setengah kilogram. Semuanya cukup ditebus dengan harga Rp55.000,- (adv)
Sumber : Humas Gorontalo Prov