Pemkot Gorontalo Raih Piala Adipura Lagi, Ini Sederet Usaha dan Prestasinya

  • Whatsapp
Petugas kebersihan DLH Kota Gorontalo saat mengangkut sampah di saluran Eks Jalan Panjaitan. (Foto: Kominfo)

60DTK, Gorontalo – Penghargaan anugerah piala adipura sudah tidak asing bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo. Pasalnya, Pemkot Gorontalo sudah pernah meraih penghargaan tersebut tiga kali berturut-turut, dari tahun 2015, 2016, dan tahun 2017.

Agenda tahunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI tersebut memang sempat ditiadakan dengan alasan pandemi covid-19.

Bacaan Lainnya
banner 468x60

Pasca-pandemi covid-19, KLHK RI adakan kembali program tersebut di tahun 2022 sampai akhirnya Kota Gorontalo menjadi salah satu peraih prestasi tersebut.

Prestasi yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemkot Gorontalo sejak tahun 2015 sampai tahun 2022 ini, tentu tidak serta merta dan ada proses penilaian yang dilakukan secara khusus oleh tim KLHK RI.

Di tengah kemajuan teknologi, penilaian adipura oleh tim khusus KLHK RI sudah berdasarkan data dan informasi. Jadi, selain berdasarkan data pengelolaan kebersihan dan lingkungan, juga berlandaskan data faktual di lapangan, termasuk melihat fasilitas pengelolaan sampah di Kota Gorontalo seperti apa dan bagaimana.

Tidak hanya itu, tim KLHK RI sendiri juga melakukan penilaian dan pemantauan kondisi kota sasaran seperti Kota Gorontalo, melalui citra satelit dan aerial survei menggunakan drone.

Bahkan KLHK RI sendiri mengetahui sejauh mana pengelolaan sampah di setiap daerah, termasuk Kota Gorontalo melalui sistem informasi pengelolaan sampah masional, yang wajib diisi oleh setiap pemerintah daerah setiap semester, dan ini juga menjadi salah satu penilaian tim khusus KLHK RI.

Meski demikian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo, Andris Amir mengatakan, menjadikan kota atau suatu daerah bersih bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, akan tetapi seluruh unsur, termasuk masyarakat yang harus paham aturan dalam membuang sampah.

“Berbicara soal sampah dan lingkungan, tentu erat kaitannya dengan aktivitas kita sehari-hari, baik di rumah, kantor, dan di luar rumah, bahkan di pasar. Dukungan dan kolaborasi dari semua pihak dalam hal mengelola kebersihan dan lingkungan agar menjadi bersih, sangat penting. Sehingga, akan tercipta sebuah kepedulian dari hati dan diri sendiri, dan tidak ada yang saling menyalahkan satu dengan lainnya,” jelas Andris panjang lebar.

“Artinya, kami sebagai bagian dari pemerintah daerah butuh dukungan dan kolaborasi dari masyarakat juga, dan bukan menjadi tempat untuk dikritik. Kami tidak antikritik, asalkan itu membangun, tidak menjatuhkan, dan ada solusinya,” imbuhnya.

Selain itu Ia menambahkan, jakstrada menjadi salah satu syarat penilaian adipura oleh tim khusus KLHK RI. Laporan capaian jakstrada setiap semester DLH Kota Gorontalo, turut disertakan dalam penilaian.

Sejak tahun 2019, setiap daerah baik provinsi, kabupaten, maupun Kota wajib melaporkan capaian pengurangan dan penanganan sampah (jakstrada) di daerah masing-masing.

“Kota Gorontalo secara rutin melaporkan capaian pengurangan dan penanganan sampah. Capaian Pengurangan sampah sebesar 24,29 persen dan capaian penanganan sampah sebesar 71,15 persen,” ungkapnya.

TPS3R atau reduce, reuse, recycle pun masuk dalam kategori penilaian oleh tim khusus KLHK RI. Adapun di Kota Gorontalo ada sekitar 10 TPS3R yang tersebar di seluruh wilayah, termasuk TPS3R Donggala yang menjadi tujuan penilaian tim khusus KLHK RI.

“TPS3R Donggala mengolah sampah sisa batok kelapa dan jagung menjadi kerajinan tangan yang diekspor ke Jepang,.serta melakukan kerja sama dengan TP PKK Kota Gorontalo dalam melakukan pelatihan ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Hulonthalangi. Dan TPS3R Tapa mengolah sampah plastik sebesar 1,5 ton setiap hari,” paparnya.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di wilayah Kabupaten Gorontalo pun turut dinilai oleh tim khusus KLHK RI. Penilaian yang dimaksud pada sistem TPA yaitu control landfill, air lindi terkelola dan pengomposan juga pengurangan sampah.

Bahkan lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan juga masuk dalam indikator penilaian, selama tim khusus KLHK RI berada di Kota Gorontalo.

Adapun sekolah yang dikunjungi masing-masing adalah SMA Negeri 2 Gorontalo sebagai adiwiyata nasional, SMP Negeri 6 Kota Gorontalo adiwiyata provinsi dan persiapan adiwiyata nasional di tahun ini, serta SD Negeri 81 Kota Gorontalo adiwiyata Provinsi Gorontalo.

“Pada bidang kesehatan, yang menjadi penilaian adalah fasilitas pelayanan kesehatan. Dan tim khusus KLHK RI mengunjungi RSUD RSAS Kota Gorontalo dan Puskesmas Kota Utara, melakukan penilaian terhadap pengelolaan limba B3 atau limba medis serta pengendalian pencemaran air. Tim khusus KLHK RI juga mendatangi RTH (Ruang Terbuka Hijau) Sungai Bone, saluran terbuka telkom dan pelabuhan feri untuk dinilai,” terangnya.

Selain itu, dari beberapa tahapan dan lokasi yang telah dikunjungi tim khusus KLHK RI untuk dinilai, ada wilayah yang sengaja tidak dikunjungi tim khusus KLHK RI dengan alasan masih dalam pengerjaan konstruksi.

Lokasi itu di antaranya Pasar Sentral Kota Gorontalo, Jalan Nani Wartabone, Jalan Prof Jhon Aryo Katili, Jalan HOS Cokroaminoto, serta kawasan pertokoan atau akrab disebut Pusat Perdagangan Kampung Cina.

“Tim Adipura Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Tim Pendamping Penilaian Adipura dari DLHK Provinsi Gorontalo tidak memasukkan lokasi Pasar Sentral, Jalan Nani Wartabone, Jalan Prof John A.Katili, Jalan HOS Cokroaminoto dan Kompleks Pertokoan karena masih dalam tahap konstruksi dan tahap finishing untuk Pasar Sentral,” beber Andris.

“Lokasi yang tidak dimasukkan ke dalam penilaian, tidak menjadi nilai pembagi dari skor atau nilai total Kota Gorontalo. Dan lokasi-lokasi tersebut dilakukan pergantian dengan lokasi lain, yaitu Pasar Liluwo, Jalan Medi Botutihe, Jalan Madura, Jalan Joesoef Dalie, dan Kompleks Pertokoan Jalan Imam Bonjol,” sambungnya.

Oleh karena itu, dengan proses dan tahapan yang dilakukan oleh tim khusus KLHK RI di Kota Gorontalo, akhirnya Kota Gorontalo sukses meraih penghargaan anugerah piala adipura.

“Hal ini tentu tidak luput dari peran serta masyarakat Kota Gorontalo. Sebagai bagian dari pemerintah daerah, kami juga ucapkan terima kasih atas dukungan dari masyarakat. Dukungan untuk DLH Kota Gorontalo dan adipura ini adalah sebuah motivasi,” tutupnya. (adv)

 

Pewarta: Hendra Usman

Pos terkait