Pemprov Gorontalo Akan Fasilitasi Ekspor Produk UMKM ke Luar Negeri

Para pelaku UMKM yang sedang melakukan pembuatan kue di salah satu UMKM. (Foto - Hendra 60dtk)

60DTK, Gorontalo – Pemerintah Provinsi (Pemrov) Gorontalo melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Kumperindag), akan memfasilitasi hasil produk UMKM yang akan diekspor ke luar negeri.

Kepala Dinas Kumperindag, Mohammad Nadjamudin menjelaskan, untuk Gorontalo, kegiatan ekspor ke luar negeri saat ini masih pada taraf hasil pangan seperti kelapa, jagung, briket dari arang tempurung, dan beberapa komoditas lainnya.

Bacaan Lainnya

Meskipun demikian, Ia meminta para pelaku UMKM untuk tidak berkecil hati, karena kegiatan ekspor dari hasil produk para pelaku UMKM ini akan difasilitasi dengan bergabung dalam komunitas ekspor yang ada di luar daerah, seperti di Manado, Sulawesi Utara.

“Banyak prosedur yang harus ditempuh untuk melalukan ekspor itu, dan memang harus kirim ke Surabaya dulu. Tidak ada penerbangan langsung, kan. Nanti kita fasilitasi ke Manado supaya bisa ekspor bersama tim ekspor yang ada di sana. Kita cari tahu dulu, kita akan bantu,” ungkap Nadjamudin, Sabtu (29/08/2020).

Ia mengungkapkan, untuk kegiatan ekspor ini sendiri memang banyak prosedur yang harus ditempuh, salah satunya adalah harus melalui daerah-daerah yang sebelumnya sudah pernah melakukan kegiatan tersebut. Untuk itu, agar para pelaku usaha ini tidak mengalami kesulitan, maka dianjurkan untuk terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak pemerintah.

“Berapa banyak permintaan dari luar, kita harus tahu dulu. Jangan-jangan hanya habis ongkos. Kalau cuma perorangan, kan rugi. Jadi kalau ada peluang di Manado, akan ke sana,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu pelaku UMKM yang saat ini sudah memiliki usaha yang dikenal dengan nama Rahida Cookies, Dewisuto Nasaru mengaku, kini sudah ada peluang untuk melakukan ekspor ke luar negeri, salah satunya ke Filipina, tepatnya di Kota Davao.

“Alhamdulillah Rahida Cookies berdiri dari tahun 2015 dengan beberapa produk. Awal kita adalah hanya satu, yaitu (camilan) biji-biji, dan kemudian setiap tahun bertambah. Sampai saat ini sudah ada 24 macam produk yang kita hasilkan,” ungkapnya. (adv)

 

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait