Pemprov Gorontalo Berencana Bangun Command Center, Deprov Studi Komparasi ke Jawa Barat

Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo bersama pihak Pemerintah Provinsi Gorontalo saat melakukan studi komparasi ke Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat. (Foto: Read.id/istimewa)

60DTK, Gorontalo – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo berencana membangun command center pada tahun ini. Berkaitan dengan rencana tersebut, beberapa hal yang dibutuhkan telah disiapkan, salah satu di antaranya terkait anggaran yang akan digunakan.

Mengenai anggaran itu sendiri, DPRD dan Pemprov Gorontalo beberapa waktu lalu telah sepakat dan sudah memasukkannya dalam perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Gorontalo tahun anggaran 2022.

Bacaan Lainnya

Untuk mendukung rencana pemerintah tersebut, Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo juga ikut bergerak cepat. Pada Kamis (6/10/2022) lalu, mereka bersama pihak pemerintah daerah melakukan studi komparasi ke Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat.

Tujuan kedatangan para perwakilan rakyat se-Provinsi Gorontalo itu tidak lain untuk mendapatkan infomasi yang dibutuhkan, mulai dari pembangunan gedung hingga pengadaan berbagai peralatan digital yang dapat menyimpan data dan menampilkan visual terkait kondisi di lapangan.

“Termasuk juga terkait sumber daya manusia (SDM) pengelola command center,” ungkap Ketua Komisi I, AW Thalib.

Menurutnya, adanya command center di Provinsi Gorontalo begitu penting karena dinilai dapat membantu bahkan memudahkan kepala daerah, dalam hal ini Gubernur Gorontalo, baik dalam mengambil kebijakan maupun memantau kinerja organisasi perangkat daerah (OPD).

“Sehingga penilaian kinerja benar-benar berjalan dengan objektif disebabkan adanya basis data,” pungkas Politisi PPP tersebut.

Lebih lanjut, Ia berharap rencana Pemprov Gorontalo ini juga mendapat mendapat dukungan pihak pemerintah di tingkat kota dan kabupaten se-Provinsi Gorontalo.

“Harus ada keterpaduan. Kalau kabupaten dan kota sudah memiliki command center, akan lebih mudah juga mengakses desa. Mulai dari desa, ke kabupaten, kemudian ke provinsi, sehingga ada keterkaitan satu sama lain,” tandasnya. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait