Pendataan Keluarga 2021 di Gorontalo sudah Mulai

Pendataan Keluarga 2021 di Gorontalo sudah Mulai
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim (tengah) didampingi istri, Nurinda Rahim (kiri), menerima kader pendata BKKBN yang melakukan pendataan keluarga di rumah jabatannya, Kamis (1/4/2021). Foto: Haris.

60DTK, Gorontalo – Pendataan Keluarga Tahun 2021 di Provinsi Gorontalo  leh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo, sudah dimulai.

Peluncuran ditandai dengan pendataan keluarga Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim oleh kader pendata di Rumah Jabatannya, Kamis (1/4/2021).

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan itu Idris Rahim dan istirinya Nurinda Rahim menjawab sejumlah pertanyaan pendata. Pertanyaan dalam bentuk kuisioner tersebut meliputi data kependudukan, keluarga berencana, serta pembangunan keluarga.

“Saya apresiasi BKKBN Provinsi Gorontalo yang melakukan pendataan keluarga. Data ini sangat dibutuhkan untuk menganalisa sejauh mana keberhasilan dan kendala yang dihadapi pembangunan keluarga,” ujar Idris.

Ia berharap para kader pendata lebih teliti dalam melakukan pendataan agar menghasilkan data keluarga yang valid dan akurat.

Pendataan Keluarga 2021 di Gorontalo sudah Mulai
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim (tengah) didampingi istri, Nurinda Rahim (kiri), menerima kader pendata BKKBN yang melakukan pendataan keluarga di rumah jabatannya, Kamis (1/4/2021). Foto: Haris.

Sebab data keluarga sangat penting untuk menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam merumuskan dan menyusun program pembangunan keluarga yang tepat dan komprehensif.

“Tolong diperhatikan waktu pendataannya. Misalnya untuk pegawai dan petani jangan didata pagi, karena pasti mereka sudah beraktivitas dan tidak berada di rumah,” pesan Idris.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Hartati Suleman menjelaskan, pelaksanaan pendataan keluarga akan berlangsung selama dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 April hingga 31 Mei 2021.

Pendataan keluarga akan dilakukan dengan dua metode, yaitu pendataan secara langsung dari rumah ke rumah dan pendataan secara daring.

“Harapan saya agar pendataan ini menghasilkan data valid, masyarakat dapat menerima dan terbuka dalam menjawab pertanyaan kader pendata sesuai kuisioner yang ada,” jelas Hartati. (adv)

Pos terkait