60DTK, Trenggalek – Selama bulan puasa, di sepanjang jalan tentu selalu dijumpai para penjual takjil, seperti di alun-alun Trenggalek. Namun demikian, di bulan puasa kali ini tentu berbeda dengan sebelumnya. Dengan adanya pandemi corona, penjual takjil di alun-alun itu harus mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek, Agus Setyono mengungkapkan, penjual takjil yang ada di pinggiran jalan memang sengaja ditertibkan. Hal ini untuk menghindari terjadi kerumunan massa yang akan masuk ke alun-alun Trenggalek.
“Para pedagang takjil kita masukkan semua ke dalam alun-alun Trenggalek, yang lokasinya memang luas untuk menghindari kerumunan. Dan semua pedagang kita imbau menjaga physical distancing selama berjualan,” jelas Agus, Minggu (03/05/2020).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Satpol PP Trenggalek, Triyadi Atmono. Ia mengungkapkan, penjual yang selama ini berada di pinggir jalan ditertibkan untuk masuk ke alun-alun. Lapak dan penjual dibuat terpisah yang lumayan jauh untuk physical distancing.
“Pedagang juga diimbau agar mengatur antrian pembelinya, supaya tidak menimbulkan kerumunan. Para pembeli diimbau setelah membeli takjil langsung pulang, dan tidak berkerumun di pinggir jalan,” jelas Triyadi.
Triyanto mengaku, pihaknya juga melakukan patroli di titik-titik Kabupaten Trenggalek yang menjadi lokasi favorit warga untuk melakukan ngabuburit, termasuk alun-alun Trenggalek. Setiap orang yang masuk, dicek suhu tubuhnya.
“Kita siapkan petugas di pintu masuk untuk melakukan pengecekan suhu tubuh. Dan mengimbau kepada para pedagang dan pengunjung untuk tertib, memakai masker, serta cuci tangan di wastafel yang sudah disediakan oleh Pemkab Trenggalek,” pungkasnya.
Pewarta: Hardi Rangga Editor: Kasim Amir
