Proposal Program Doktor Ridwan Yasin Dapat Apresiasi dari Rektor UNG

Ridwan Yasin dan Eduart Wolok
Sekretaris Daerah Gorontalo Utara, Ridwan Yasin (kanan) Sementara Berbincang dengan Rektor UNG, Eduart Wolok, Usai Mengikuti Ujian Seminar Proposal yang Berlangsung di Ruang Sidang Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, Rabu (05/08/2020) Foto: Arif

60DTK, Gorontalo Utara – Upaya yang telah dilakukan oleh Sekretaris Daerah Gorontalo Utara, Ridwan Yasin, selama tahap menyelesaikan S3 Doktornya berjalan dengan baik, Rabu (05/08/2020).

Hal itu dibuktikan pada saat ujian seminar proposal  tentang “Pengaruh Reformasi Birokrasi, Kompotensi Aparatur dan Komitmen Organisasi Terhadap Pelayanan Publik Di Kabupaten Gorontalo Utara”, mendapat apresiasi dari para penguji dan juga Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Bacaan Lainnya

“Saya juga tadi sudah menjelaskan secara singkat tentang pentingnya reformasi birokrasi di Kabupaten Gorontalo Utara,” ucap Ridwan.

Baca Juga: Ridwan Yasin Berkomitmen Tingkatkan Layanan Publik Di Gorontalo Utara

Sementara itu, Rektor UNG Eduart Wolok, mengatakan, disertasi yang diambil oleh Ridwan Yasin ini sangatlah penting dalam meningkatkan apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah kepada masyarakat, salah satunya dalam meningkatkan pelayanan publik.

“Saya harap disertasi ini memberikan kontribusi yang maksimal terhadap kualitas pelayanan aparatur di Kabupaten Gorontalo Utara,” kata Eduart.

Ia juga menambahkan, nilai yang didapat oleh Ridwan Yasin itu, tidak lain atas jerih payah yang dilakukannya dalam tahap menyelesaikan gelar S3 Doktor tersebut.

“Nilai bagus itu di dapat, karena pak Ridwan menguasai teori disertasinya dengan  baik,permasalahannya, dan juga tujuan disertasi ini disusun,” tambahnya.

Baca Juga: Ridwan Yasin Tegaskan Pemda Gorut Tetap Komitmen Membangun Daerah

Yang lebih penting, lanjut Eduart, disertasi yang diambil oleh Ridwan ini, bisa meningkatkan pelayanan publik di Gorontalo Utara. Sehingga, ilmu yang di dapat olehnya bisa juga dirasakan oleh masyarkat.

“Yang paling penting adalah, bagaimana pelayanan itu bisa diukur dari dua sisi, bukan hanya dari sisi aparatur negara, tetapi juga dari masyarakat yang menerima pelayanan tersebut,” tandasnya. (adv)

 

 

Pewarta: Usman Dai

Pos terkait