60DTK, Gorontalo – Sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo diproyeksikan akan mejadi core economy dan penyumbang devisa terbesar di Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Rifly Katili mengatakan, saat ini sektor pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor unggulan penyumbang ekonomi bangsa oleh pemerintha melampui CPO (minyak sawit mentah).
“Kita terus bersinergi dalam konsep Pentahelix ABCGM, lintas pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, juga lintas OPD itu sendiri,” jelas Rifly saat menjadi narasumber dialog interaktif di Radio Suara RH, Selasa (1/9/2020).
Pada kesempatan yang sama Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki mengungkapkan, Gorontalo memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan. Ia menyebut, sektor pariwisata mampu bersaing dengan daerah lain asalkan dikelola dengan baik.
“Kita memiliki potensi alam yang luar biasa, garis pantai yang kita miliki begitu panjang ditambah keindahan lautnya, kita harus kembangkan potensi pariwisata ini agar menjadi pengerak ekonomi didaerah,” ujar Budi.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah gencar menyiapkan Kawasan Geosite Geopark Gorontalo untuk diusulkan ke pusat sebagai Geopark Nasional. Program ini bertujuan membuka peluang sebesar-besarnya terhadap pariwisata sebagai pintu masuk wisatawan, yang hasilnya akan dirasakan masyarakat dan daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Sila Botutihe, menambahkan Gorontalo merupakan daerah yang memiliki pesona bawah laut yang memesona, banyak keindahan laut yang menjadi daya tarik tersendiri.
Sila mencontohkan taman bawah laut Olele yang memiliki Salvador Dali Sponge yang merupakan terumbu karang yang sangat langka di dunia kemudian ada pantai Botubarani yang menjadi kawasan lintas migrasi hiu paus.
Deputi Kepala Perwakilan BI Gorontalo Akmaludin Saungkupon pun meyakinkan bahwa sektor pariwisata sangat membantu dalam penurunan CAD pertumbuhan daerah.
“Pariwisata itu sendiri turunannya banyak, mulai dari kuliner, fashion, indutri kreatif, perhotelan, Sehingga akan terjadi multiplier effect yakni kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain. Industri pariwisata akan menggerakkan industri-industri lain sebagai pendukungnya,” tambah Akmaludin. (adv)
Sumber: gorontalo.prov.go.id