Sel 5 TPA Talumelito Hampir Penuh, Deprov: Pemilahan Sampah Harus Optimal

Suasana rapat dengar pendapat (RDP) gabungan Komisi II dan Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo dengan instansi terkait soal kondisi TPA Talumelito. Kegiatan berlangsung di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (21/11/2022). (Foto: Istimewa)

60DTK, Kota Gorontalo – Sel 5 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Talumelito saat ini sudah hampir penuh. Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) gabungan Komisi II dan Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo bersama instansi terkait.

Hal ini mendapat perhatian serius dari lembaga legislatif. Pasalnya, sel tersebut mereka harapkan bisa beroperasi dalam waktu lima sampai enam tahun. Akan tetapi, belum juga dua tahun dimanfaatkan, kemungkinannya tidak lama lagi bakal penuh.

Bacaan Lainnya

“Ini menjadi pertanyaan. Bagaimana pengelolaan TPA ini sampai menyebabkan kapasitasnya cepat penuh?” ujar Wakil Ketua Komisi III, La Ode Haimudin, Senin (21/11/2022).

Dari penjelasan pihak terkait, kata La Ode, salah satu penyebabnya karena anggaran BBM untuk pengelolaan TPA tersebut berkurang dari sebelumnya. Sementara, ada banyak alat berat yang harus dioperasikan untuk melakukan pemadatan sampah.

“Kemudian sesuai regulasi, harusnya sampah yang dibuang ke sana itu adalah sampah residu, artinya sudah dipilah. Ternyata sampah yang dibuang di TPA Talumelito masih tercampur,” bebernya.

Ke depan, Ia berharap Pemerintah Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, serta Kabupaten Gorontalo yang menjadi daerah penyuplai sampah di TPA Talumelito agar melakukan pemilahan sampah secara optimal sebagaimana regulasi yang ada.

“Terutama Kota Gorontalo, karena daerah ini 70 sampai 80 menyuplai sampah di sana, kita harap agar seoptimal mungkin melaksanakan pemilahan sampah. Termasuk juga Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango,” harapnya.

Tidak sampai di situ, pihaknya juga meminta Pemerintah Provinsi Gorontalo memperhatikan semua biaya operasional di TPA Talumelito. Pihaknya ingin semua alat yang digunakan untuk pemadatan sampah bisa dimanfaatkan.

“Kalau dua ini (biaya operasional dan pemilahan sampah) berjalan bagus, sel 5 ini umurnya akan panjang. Tapi juga kami harap ada alternatif jika sel ini full,” pungkasnya. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait