60DTK, Gorontalo – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo terus mengingatkan seluruh masyarakat untuk tidak termakan provokasi dari oknum-oknum tertentu, soal isu Covid-19 yang sekarang tengah heboh diperbincangkan di media sosial. Terlebih karena isu-isu tersebut padahal belum bisa dipastikan kebenarannya.
“Tidak usah percaya-percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya. Jangan membesar-besarkan masalah yang kita tidak tahu pasti,” ungkap Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, saat mengikuti dialog interaktif terkait perpanjangan PSBB dan persiapan tatanan hidup Baru (new normal), yang berlangsung di RRI Gorontalo, Rabu (3/06/2020).
Baca juga: Flash News: Gorontalo Ketambahan 10 Orang Positif Covid-19, Total 118 Orang
Dalam kesempatan itu, Rusli juga menyampaikan kekecewaannya kepada masyarakat yang mengatakan bahwa perpanjangan PSBB di Gorontalo tak ada gunanya karena kasus positif Covid-19 justru semakin meningkat. Menurutnya, itu adalah pemahaman yang salah.
“Ada yang bilang tidak ada gunanya PSBB diperpanjang. PSBB kok malah tambah banyak. Bahkan ada yang menuduh pemerintah salah menerapkan ini. Saya mencoba membuka cakrawala berpikir kita. Tidak usahlah bilang bahwa corona ini tidak berbahaya, sok jago tidak pakai masker dan lain-lain. Tolong jangan meresahkan masyarakat lain,” tegasnya.
Baca juga: Pemprov Gorontalo Wajibkan Penerima Bantuan Untuk Berkebun
Ia menambahkan, masyarakat hanya perlu mengikuti semua anjuran pemerintah, karena saat ini penambahan kasus ini berasal dari klaster-klaster baru akibat ketidakpatuhan masyarakat terdap protokol kesehatan.
“Sudah bisa menularkan ke anaknya, teman anaknya, teman kantornya. Bahkan petugas kesehatan pun sudah berapa yang terpapar. Ini kalau petugas kesehatan sudah terpapar semua, siapa lagi yang merawat kita,” jelasnya.
Baca juga: Rincian 14 Pasien Baru Terkonfirmasi Positif Covid-19 Di Gorontalo
Hal yang sama disampaikan oleh ketua Tim Crisis Center UNG, Eduart Wolok, soal pemahaman masyarakat yang berpikir bahwa PSBB tidak menekan angka positif Covid-19 di Gorontalo. Menurut Eduart, itu malah sebaliknya. Katanya, jika tidak ada PSBB, peluang penularan virus ini akan semakin meluas.
“Dengan PSBB dan peningkatan rasio tes, maka deteksi yang positif lebih meningkat. Hikmah positifnya adalah kita bisa melokalisir kasus atau area yang memberikan penularan yang cukup tinggi,” ungkap Eduart.
Baca juga: 2 Bayi Berumur 6 Hari Di Gorontalo Positif Covid-19
Ia menambahkan, saat ini Gorontalo sedang masuk dalam fase puncak penularan virus corona. Maka wajar menurutnya bila terjadi lonjakan kasus positif di Gorontalo.
“Kasus ini kemungkinan akan terus bertambah tinggi hingga hari ke 60, yakni pada tanggal 9 Juni 2020,” tukasnya. (adv)
Pewarta: Hendra Setiawan