Spirit Membangun Pariwisata di Provinsi Gorontalo

Pelaku Ekonomi Kreatif di Gorontalo dapat Pendampingan dari STIM YPKN
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Realisasi Katili. Foto: Istimewa.

60DTK, Gorontalo – Program dan Kegiatan Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo di tahun 2021 terdistribusi pada aspek Destinasi, Promosi, dan Ekonomi Kreatif.

Dengan anggaran yang dimiliki baik dari APBD dan bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Khusus destinasi difokuskan pada penataan sejumlah lokasi wisata.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah pada tahun ini kami dinas pariwisata mendapat kucuran dana PEN sebesar Rp12 miliar. Ini tujuannya untuk penataan sejumlah destinasi dibeberapa lokasi seperti Lombongo, Olele, Pantai Botubarani, Pantai Botutonuo juga Iluta,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Refli Katili, Senin (8/2/2021).

Penataan destinasi yang difokuskan ke sejumlah lokasi agar output atau progres dari pelaksanaan program di tahun 2021 bisa kelihatan.

Seperti mewujudkan program Eduwisata obyek wisata Lombongo yang merupakan kegiatan wisata rekreatif yang memberikan informasi pengetahuan dasar ilmu kealaman, sosial dan budaya serta pengembangan imaginasi dan kreatifitas.

“Juga Pantai Olele yang memiliki spot-spot divingnya luar biasa yang tidak kalah dari Bunaken dan Raja Ampat. Ini kita dorong infrastrukturnya,” sambung Refli.

Pelaku Ekonomi Kreatif di Gorontalo dapat Pendampingan dari STIM YPKN
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Realisasi Katili. Foto: Istimewa.

Bebicara wisata lanjut Refli tidak bisa dipisahkan dari promosi, sehingga dengan penataan yang baik akan sejalan dengan promosi yang dilakukan.

“Bicara wisata 80 persennya promosi. Di sini kami akan bekerjasama dengan penggiat media sosial dan merekrut teman-teman menjadi endorse. Untuk itu kita perlu tata destinasinya,” terangnya.

Di aspek ekonomi kreatif, Dinas Pariwisata juga akan memberikan ruang kepada pelaku seni, budayawan, kuliner. Kerjasama juga akan dilakukan dengan pemerintah daerah misalnya bersama pemerintah Kota Gorontalo untuk mengembangkan wisata kota tua di tahun 2021.

“Morfologi Kota Gorontalo sangat lengkap, ada Kampung Arab, Kampung Cina, kampung Bugis, pelabuhan dalam kota. Ini akan jadi daya tarik, tinggal bagaimana kita merenovasinya tanpa membangun yang baru,” jelasnya.

Rifki mengungkapkan saat ini desa-desa berlomba menata dan membangun destinasi di wilayahnya tanpa anggaran besar yang berasal dari dana desa. Ia menilai saat ini konsep pariwisata sudah bergeser tanpa membangun gedung mewah, sawah, danau, gunung menjadi destinasi.

“Masyarakat, pemuda, dan pemerintah setempat saat ini mulai semangat membangun desanya menjadi desa wisata, sehingga begitu terkenal mendatangkan banyak pengunjung sehingga terjadi multiplier effect,” tutupnya. (adv)

Pos terkait