60DTK, Kabupaten Gorontalo – Orang Hidup dengan HIV AIDS (ODHA), dewasa ini masih sering mengalami diskriminasi di lingkungan masyarakat, bahkan keluarga. Tak jarang pula ODHA ini merasa dikucilkan, dan mendapat perlakuan yang tidak wajar.
Serangkaian dengan memperingati Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2020, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Gorontalo, menegaskan, “STOP Diskriminasi ODHA”. Jangan jauhi ODHA, tetapi sebaliknya, masyarakat harus mengayomi. Sebab mereka juga seperti manusia pada umumnya, yang ingin melakukan komunikasi atau aktifitas sosial dengan orang lain.

“Sangat tidak manusiawi kalau kita menyingkirkan mereka atau bahkan mengisolasi mereka, tidak boleh seperti itu. Kita harus tetap hidup berdampingan dengan mereka,” ajak Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Gorontalo, Irawan Huntuyungo, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/12/2020).
Selain itu, kata Irawan, penularan AIDS ini hanya bisa melalui cairan tubuh berupa darah dan sperma, bukan seperti melalui sentuhan, air liur, keringat, dan lain-lain.
Baca Juga: Ketua IDI Kabupaten Gorontalo: Pembukaan Sekolah Bisa Positif Dan Negatif
“Penularan AIDS ini berbeda seperti penularan covid yang melalui saluran pernapasan. Penularan AIDS ini hanya melalui hubungan seksual, transfusi darah, termasuk juga penggunaan jarum suntik,” jelasnya.
Lebih jauh, Ia juga mengimbau masyarakat khususnya anak muda, untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menjadi perantara penularan AIDS.
“Jika melihat banyak kasus, penderita AIDS ini paling banyak usia muda. Karena itu kita mengimbau menjauhi aktifitas yang bisa jadi perantara penularan AIDS,” pungkasnya.
Tema yang diangkat pada Peringatan hari AIDS Sedunia kali ini yakni ‘Solidaritas Global, Tanggung Jawab Bersama’.
Pewarta: Andrianto S. Sanga