60DTK – Gorontalo : Sulitnya para Petani di Gorontalo mendapatkan pupuk bersubsidi ternyata disebabkan ada kendala di pihak penyalur atau pengecer. Salah satunya menyangkut masalah dana untuk penebusan pupuk dari distributor.
“Ada laporan ke saya teman teman penyalur agak sulit menebus. Saya bilang ke pak Mul (Kadis Pertanian) untuk evaluasi lagi kesulitannya apa. Kalau kesulitannya dana maka saya panggil BPD Sulutgo atau BRI untuk memberikan kredit lunak dan bunganya rendah,” kata Rusli Habibie, saat meninjau gudang milik PT Pupuk Kaltim di Desa Pentadio, Kecamatan Telaga, Selasa (4/12/2018)
Menyangkut ketersediaan pupuk, Rusli Habibie menjamin Gorontalo memiliki stok yang cukup. Hasil tinjau lapangan terungkap bahwa stok pupuk di gudang PT Pupuk Kaltim masih tersedia 3.100 ton. Belum termasuk bongkaran pupuk di pelabuhan Anggrek 3000 ton dan pelabuhan Kota Gorontalo 900 ton.
Tahun 2018 Provinsi Gorontalo mendapatkan alokasi pupuk bersubdisi lebih kurang 37 ribu ton. Tersalurkan hingga akhir november sebanyak 32 ribu ton. Itu artinya tinggal 5 ribu ton lagi yang harus disalurkan untuk kebutuhan petani.
“Insya Allah pupuk urea dan ponska untuk mencover kebutuhan di Desember ini sangat aman. Sangat sangat aman. Stok dikami masih ada 6 ribuan sehingga ketersediaanya ada,” jelas Manager Area PT Pupuk Kaltim Mardani.(rls/rds)