60DTK:-KESEHATAN: Obesitas atau penumpukan lemak pada pria sangat berpengaruhi terhadap jumlah sperma yang dimiliki. Pada wanita, obesitas sangat mungkin beresiko mengalami gangguan hormonal yang berakibat pada masalah ovulasi serta gangguan menstruasi hingga keguguran.
Penelitian di Amerika pada tahun 70-an terdapat 8% pria yang mengalami obesitas, sedangkan pada tahun ini (2018) naik menjadi 36,5%. Kenaikan ini diakibatkan oleh perubahan gaya hidup yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman, salah satunya dengan berkurangnya aktivitas fisik seperti rutinitas dalam berolahraga maupun pola diet yang tidak sesuai, dilansir dari liputan 6 (27/10/2018).
BACA JUGA: Jangan Salah, Pria Juga Beresiko Kankker Payudara
Selain itu, kualitas sperma pada pria obesitas lebih rendah. Ini ditandai dengan pergerakan sperma lebih lambat serta sperma yang berubah. Kondisi seperti ini akan menyebabkan gangguan pada proses konsepsi yang berdampak pada rendahnya tingkat kesuburan sperma.
Keseimbangan antara hormon testosteron (pria) dan estrogen (wanita) akan terhambat oleh kadar lemak yang tinggi. Disamping itu, obesitas juga memicu peradangan kronis pada tubuh serta berkaitan dengan tingkat kesuburan yang rendah.
Bagaimana solusinya.?
Intinya adalah bagaiman cara untuk menurunkan penumpukan lemak di dalam tubuh. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk hal ini, seperti menurunkan berat badan secara bertahap dan bukan dengan cara cara yang berlebihan. Jika cara penurunan berat badan yang tidak benar, maka akan berdampak buruk pada kualitas sperma pria.
Olahraga yang rutin menjadi penyeimbang terhadap solusi di atas. Lakukan olahraga yang rutin dan teratur, terutama melakukan jogging. Sebagai orang menganggap bahwa jogging merupakan cara untuk membakar lemak yang ada di dalam tubuh. (amr)