60DTK-Gorontalo: Setiap tahun, Museum Purbakala Popa Eyato Provinsi Gorontalo, menargetkan minimal ada 50 benda bersejarah untuk menambah perbendaharaan koleksi museum.
“Minimal tiap tahun itu kita menambah koleksi 50. Tapi, untuk tahun ini barangkali belum ada 20 koleksi untuk tambahan tahun ini”, ungkap Kasubag Tata Usaha Museum Purbakala Popa Eyato Provinsi Gorontalo, Suharto Nasaru.
Disetiap tahunnya, Museum Purbakala itu mengajukan anggaran sebesar Rp.150 juta. Besaran anggaran itu diajukan untuk menghindari perubahan harga benda-benda bersejarah nantinya.
“Karena memang benda-benda itu tidak bisa kita prediksi harganya. Apa yang kita sasar itu didata dulu, apa yang kita temukan itu yang kita coba tawar ke masyarakat”, jelas Suharto.
Lebih jauh Suharto menjelaskan, ada tiga cara yang dilakukan oleh pihak museum dalam menambah koleksi benda. Tiga cara itu yakni kompensasi yang berarti membeli, hibah dan titipan.
“Beda kalau kompensasi dengan hibah, kalau konpensasi itu, barang kita beli deskripsinya cuma menyangkut barang itu. Tapi kalau hibah, disitu akan tercantum siapa yang memberi hibah”, jelasnya.
Hingga saat ini, koleksi benda Museum Purbakala Popa Eyato Provinsi Gorontalo baru berjumlah 453 benda. Angka tersebut sangat jauh berbeda dengan museum lain yang sudah mencapai 3000-an koleksi benda. (adv/rds)