60DTK-Gorontalo: Sudah pernah bertandang ke Museum Popa Eyato Provinsi Gorontalo sebelumnya? Ternyata, benda-benda di museum itu punya kriterianya masing-masing yang ditentukan berdasarkan cara perolehannya, loh!
Pertama, kompensasi. Nah, barang-barang yang masuk dalam kategori kompensasi ini adalah yang dibeli langsung oleh pihak pengelola museum. Sehingga deskripsi yang dilekatkan pada barang itu nanti seutuhnya hanya tentang barang tersebut, tanpa tambahan informasi lainnya.
Kedua, hibah. Berbicara soal hibah, berarti ada yang memberikan secara sukarela, yang berarti, si pemilik barang mengalihkan hak kepemilikannya kepada pihak museum. Nah, untuk kategori barang ini, deskripsi yang akan dilekatkan nanti, selain tentang barang tersebut, juga akan ditambah informasi tentang pemberi hibah.
“Ya kalau barang hibah, di situ akan tercantum siapa yang memberi hibah. Misalnya dihibahkan oleh keluarga Tangahu-Mooduto,” ujar Kasubag Tata Usaha Museum Popa Eyato, Suharto Nasaru, saat diwawancarai mengenai kriteria benda di museum.
Sementara kategori ketiga adalah, bersejarah. Ini yang paling penting. Nilai sejarah untuk setiap benda di museum sangatlah penting, dan menjadi daya tarik utama untuk setiap museum.
“Apalagi yang bersejarah. Sangat penting benda museum itu ada kaitannya dengan sejarah, unik, antik, langka, dan punya nilai sejarah,” tutur Suharto.
Bagaimana? Ternyata, benda-benda di museum itu tidak hanya asal comot saja, bukan? Hehe. Sekarang, kita tahu, apa saja kriteria yang menentukan kategori sebuah benda di museum. (adv/rds)