60DTK – JAKARTA : Wakil Gubernur Idris Rahim usai menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan tahun 2019 di Ballroom The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Jum’at (11/1/2019) menjelaskan, arahan Wapres Jusuf Kalla yang mengajak seluruh pelaku keuangan ikut memperbaiki deficit transaksi berjalan dan perdagangan.
“Wapres mengajak seluruh pihak untuk melakukan kolaborasi dan sinergi dalam menjaga sistem keuangan dan perdagangan dengan meningkatkan ekspor dan investasi,” jelas Idris.
Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengangkat tema “Kolaborasi Membangun Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan.
Pada kegiatan yang menjadi ajang berkumpulnya para pelaku idustri jasa keuangan tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimbo Santoso menyampaikan lima kebijakan OJK selama tahun 2019. Pertama, memperbesar alternative pembiayaan jangka menengah dan panjang bagi sektor strategis, baik pemerintah dan swasta, melalui pengembangan pembiayaan dari pasar modal.
Kedua, akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mendorong lembaga jasa keuangan meningkatkan kontribusi pembiayaan pada sektorprioritas seperti industri ekspor, substitusi impor, pariwisata maupun sektor perumahan. Ketiga, OJK akan memperluas penyediaan akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat kecil di daerah terpencil yang belum terlayani lembaga keuangan formal.
Keempat, mempersiapkan industri jasa keuangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dengan melakukan digitalisasi produk dan layanan keuangan, juga menajemen resiko yang memadai. Terakhir, OJK akan memanfaatkan teknologi dalam bisni, baik dalam pengawasan perbankan berbasis teknologi dan peizinan yang lebih cepat.