60DTK-Blitar: Meski masih di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar berusaha tetap memperhatikan rencana – rencana kerja di wilayahnya untuk waktu – waktu mendatang. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Blitar untuk tahun 2021, Selasa (14/04/2020).
Musyawarah yang digelar via teleconference yang berpusat di Command Center Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Blitar ini pun diikuti oleh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Blitar.
Baca juga: Bahas Refocusing Anggaran Covid-19, DPRD Kab. Blitar Kembali Gelar Rapat Kerja
Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto menjelaskan, ada tiga pokok pikiran strategis yang dihasilkan melalui Musrenbang tersebut, untuk RKPD 2021. Di antaranya, program penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, pemberdayaan ekonomi mikro menengah, serta program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki daya saing dan lebih unggul.
“Namun saya tadi menyarankan RKPD tahun 2021 nantinya disesuaikan juga dengan kondisi di tahun 2020 ini. Pasalnya, pokok – pokok pikiran dari DPRD Kabupaten Blitar juga sangat banyak yang belum terakomodir karena adanya pergeseran anggaran untuk penanganan Covid-19. Itu pun kalau kondisi di tahun 2021 nanti kembali normal,” ungkap pria yang akrab disapa Wito itu.
Baca juga: DPRD Kab. Blitar Bahas Pergeseran Anggaran Covid-19
Politikus dari PDIP itu menambahkan, sebenarnya memang dalam penyelesaiannya ada yang masuk program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Namun karena adanya pemfokusan anggaran untuk menangani Covid-19, akhirnya semua program tersebut tertunda.
“Namun setidak – tidaknya yang jangka pendek bisa dilaksanakan di tahun 2020 ini dengan melihat kondisi di 2019 lalu. Tidak harus semua diperuntukkan untuk penanganan Covid-19. Kalau memang lebih penting dan bersifat segera, ya harus tetap dilaksanakan,” lanjutnya.
Baca juga: Pemkab Blitar Monitoring Dampak Covid-19 Ke Pelaku UMKM
Terlepas dari itu, Ia juga menyarankan terkait penanganan air bersih di wilayah selatan yang perlu diperhatikan secara serius.
“Karena kebutuhan air bersih selama musim kemarau menjadi meningkat, akibat debit air yang biasa digunakan sehari – hari mengalami penurunan,” tukas Wito. (adv)
Pewarta: Achmad Zunaidi