Begini Alasan Pemrov Gorontalo Perpanjang PSBB Ke Tahap III

Bersama
Gubenur Gorontalo, Rusli Habibie (tengah) bersama Wakil Gubernur, Idris Rahim (kiri) dan Ketua Tim Crisis Center UNG, Eduart Wolok saat mengikuti rapat Vicon Evaluasi PSBB dengan Bupati dan Wali Kota serta Forkopimda Se Provinsi, yang berlangsung Di Rujab Gubernur, Sabtu (30/05/2020). Foto: Hendra 60DTK

60DTK, Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo, kembali memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke tahap III. Terhitung mulai tanggal 1 Juni sampai 14 Juni 2020. Perpanjangan ini berdasarkan hasil keputusan Gubernur Gorontalo bersama bupati/wali kota dan forkopimda Se Provinsi, saat menggelar Rapat Vicon bahas Evaluasi PSBB, di Rujab Gubernur, Sabtu (30/05/2020).

Gubenur Gorontalo, Rusli Habibie, mengungkapkan, perpanjangan PSBB ini sembari menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk diterapkannya New Normal Life atau Tatanan Hidup Baru. Dan juga kata Rusli PSBB tahap III ini memuat konsep New Normal. Sehingga pada intinya masyarakat lebih memperhatikan Protokol Kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Besok 31 Mei 2020 akan berakhir PSBB tahap ke dua, sehingga itu kita sepakat untuk memperpanjang PSBB ke tahap ketiga, Jadi begitu ada keputusan dari pemerintah pusat harus menjalankan new normal life ini, kita sudah siap. Intinya kan menekankan pada protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan,” kata Rusli Habibie.

Baca Juga: Gubernur Gorontalo Minta Kepala Daerah Tetapkan Tempat Percontohan New Normal

Rusli juga mengungkapkan, alasan diperpanjang pada evaluasi penerapan PSBB pada rapat tadi, ini memperjelas angka reproduksi dasar (R0) penularan Covid-19 di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan.

Sebelum penerapan PSBB, kata Rusli R0 Gorontalo berada pada angkat 2,74. Angka tersebut menurun menjadi 2,12 setelah penerapan PSBB tahap pertama. Hingga memasuki akhir masa PSBB tahap kedua, R0 berada pada angka 1,5. Sehingga sebelum angka R0 masih diatas angka satu, maka masih tetap harus dilakukan perpanjangan.

“Setelah PSBB pertama dan kedua kelihatan trendnya turun. Tetapi karena R0 masih berada di atas satu, maka kita sepekat memperpanjang PSBB hingga mencapai angka di bawah satu sesuai yang dipersyaratkan WHO,” ungkap Rusli

Baca Juga: Pasien Covid-19 Di Gorontalo Bertambah 1, Total 69 Orang

Sementara itu, Ketua Tim Crisis Center UNG, Dr. Eduart Wolok, menjelaskan, perpanjangan PSBB ini berdasarkan tiga pertimbangan, yakni epidemilogi, kesehatan publik (masyarakat) dan Fasilitas Kesehatan. Untuk kajian epidemilogi kata Rektor UNG ini, puncak penularan di Gorontalo belum mencapai puncak di hari ke-60, saat ini baru memasuki hari ke-50.

“Dalam dua minggu terakhir rasio konfirmasi kasus positif kalau di rata-rata di Gorontalo masih 4,9 persen. Ini di bawah 5 persen sebagaimana dipersyaratkan oleh WHO. Akan tetapi,  dua minggu terakhir ini untuk tanggal 20 dan 23 kita masih cukup tinggi. Untuk tanggal 20 sekitar 17,43 persen untuk tanggal 23 sekitar 6,49 persen. Artinya kita belum bisa membendung kasus konfirmasi positif” terang Edward.

 

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait