Budaya Menanam Pangan Dinilai Mampu Kendalikan Laju Inflasi

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo pada kegiatan pencanangan gerakan menanam cabai serentak se-Kabupaten Gorontalo, Jumat (3/05/2024). (Foto: Humas)

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menyebutkan bahwa untuk mengendalikan laju inflasi di daerah sebenarnya bisa dilakukan berbagai cara sederhana, misalnya seperti melakukan penanaman pangan seperti cabai di pekarangan rumah.

Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan cabai ataupun bahan pangan lainnya seringkali terkendala dengan tidak tersedianya bahan tersebut di pasar. Namun, hal itu bisa saja terpenuhi apabila menerapkan budaya menanam di halaman rumah.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikannya dalam sambutan pada pencanangan gerakan menanam cabai serentak se-Kabupaten Gorontalo, Jumat (3/05/2024).

“Dalam gerakan ini disampaikan kurang lebih 19 hektare lahan digunakan. Nah, kalau dapat satu bulan ke depan ini capai 100 hektare, baik cabai maupun mencoba tanaman bawang merah,” ungkap Nelson.

Apalagi menurutnya, menanam juga dapat membantu mengatasi perubahan iklim karena dapat menghasilkan oksigen, serta masih banyak lagi manfaat dari budaya menanam pangan di pekarangan rumah tersebut.

Oleh karena itu, Ia meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian untuk membuat target dengan dua aspek, yaitu cabai dan bawang merah.

“Lingkungan kita terjaga tapi juga pendapatan masyarakat naik. Sekali lagi saya berharap menanam ini harus menjadi budaya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo, Hermanto Febi Asona menjelaskan bahwa memang gerakan menanam cabai serentak ini merupakan program kota cerdas pangan di Limboto.

“Memang sesuai rakor inflasi dengan Mendagri bahwa instruksinya gerakan tanam cabai dan bawang merah. Ini instruksi Mendagri, karena inflasi tinggi masih di cabai dan bawang merah,” jelasnya.

Oleh karena itu, gerakan tanam cabai serentak ini dilaksanakan di seluruh desa dan kecamatan di Kabupaten Gorontalo dengan luas lahan kurang lebih 19 hektare dan jumlah tanaman cabai 2.520 pohon.

“Sedangkan untuk gerakan di Kecamatan Limboto, dipusatkan di lahan Kelompok Tani Wanita Istiqomah Kelurahan Bolihuanga,” tandasnya. (adv)

 

Pewarta: Hendra Usman

Pos terkait