60DTK, Gorontalo – Capaian Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Gorontalo naik signifikan. Hal ini terungkap pada Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diperluas, Senin (13/9/2021) secara virtual.
Capaian vaksinasi di Provinsi Gorontalo sampai 12 September 2021 dari total sasaran 938.409 tercatat dosis I cakupan 276.057 atau 29,42 persen, dosis II 138.847 atau 14,80 persen. Kabupaten Gorontalo total sasaran 316.701 cakupan dosis I 22,30 persen dan dosis II 9,56 persen.
Kota Gorontalo sasaran 159.606 dengan cakupan dosis I 45,68 persen, dosis II 28,06 persen. Kabupaten Boalemo cakupan vaksinasi dosis I 32,00 persen, dosis II 15,00 persen dengan total sasaran 116.363.
Sementara itu untuk Kabupaten Bone Bolango cakupan vaksinasi dosis I dan II masing-masing 30,29 persen dan 14,83 persen dari total sasaran 129.762. Untuk Gorontalo Utara total sasaran 99.908 cakupan dosis I 31,26 persen dan dosis II 14,16 persen. Dan terakhir Kabupaten Pohuwato total sasaran 116.069 dengan cakupan dosis I 21,31 persen dan dosis II 11,16 persen.
“Saya ingin mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada bupati/walikota bersama TNI/Polri. Terkait capaian Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Gorontalo yang naik cukup signifikan. Saya mohon dengan capaian ini kita jangan merasa puas dulu, jangan lengah, jangan lelah, gas pol,” ungkap Rusli.
Rusli mengatakan, capaian ini merupakan komitmen dan kerja keras semua pihak. Keterlibatan unsur dan jajaran TNI/Polri menjadi ujung tombak dalam menyukseskan vaksinasi ini. Di samping itu kata dia, sosialisasi yang terus dilakukan pemerintah juga dinilai berhasil.
“Kita harus ada kreativitas sendiri. Jangan hanya terpaku di Instruksi Mendagri dan lain-lain, tetapi kita harus melihat situasi dan kondisi masyarakat Gorontalo. Seperti yang dilakukan Pak Kapolda kemarin di Lapangan Taruna itu bagus, memberikan rangsangan berupa bantuan beras lima kilogram bagi yang sudah divaksin. Nah ini walapun tidak diundang, mereka datang,” lanjut Rusli.
Meskipun demikian, Rusli tetap mengimbau kepada masyarakat yang sudah menerima Vaksinasi Covid-19 untuk tetap patuh dan disiplin dengan Protokol Kesehatan Covid-19. Ia meminta agar tempat pelaksanaan vaksinasi massal tidak menimbulkan kerumunan, jangan sampai ada klaster baru.
“Kita juga harus carikan solusi bagaimana agar tidak terjadi penumpukan massa, kita khawatirkan akan melahirkan klaster baru. Tadi ide dari Pak Dandrem bagus, aktifkan puskesmas-puskesmas di situ dibatasi 100 orang tapi pakai jam, kita buka Senin – Sabtu,” jelasnya.
“Intinya kita harus maksimalkan ini. Pertama kita lihat mana kabupaten/kota yang kelurahan atau desanya masih rendah, baik vaksinasi dosisi I maupun dosis II, itu yang kita prioritaskan,” tutup Rusli. (ksm)