60DTK, Gorontalo – Agar media-media dapat bersaing secara sehat dalam membuat konten yang berkualitas dan sesuai nilai-nilai media, Dewan Pers berencana akan membuat Media Index Dewan Pers (MIND).
MIND ini nantinya akan mampu menyampaikan data secara terbuka pada publik, termasuk pemasangan iklan dan agency advertising untuk instansi sipil seperti pemerintah daerah, hingga lembaga dan militer. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas literasi dan referensi media di Indonesia.
“Selain itu, manfaat MIND ini sendiri juga dapat memberikan penghargaan pada media yang bersusah payah mengikutkan wartawannya uji kompetesi wartawan/jurnalis (UKW/UKJ),” ujar Anggota Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro dalam sosialisasi pemeringkatan Dewan Pers sekaligus rencana pendirian MIND.
Rencana pendirian MIND ini pun diapresiasi oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Gorontalo.
Sekretaris SMSI Provinsi Gorontalo, Andi Aulia Arifuddin mengungkapkan, keberadaan MIND ini nantinya akan sangat membantu media-media yang sudah terverifikasi.
Selain itu, dengan adanya MIND, produktivitas dan profesionalisme media dalam memberikan informasi yang cepat dan faktual juga akan semakin baik.
“Kami dari SMSI Gorontalo tentu sangat mengapresiasi langkah Dewan Pers untuk pembentukan MIND ini. Karena penting bagi media-media yang terverifikasi dan memiliki literasi yang baik di dalam ekosistem dan produktivitas media di daerah. Karena media di daerah sangat kompleks permasalahannya. Serta dengan kehadiran Dewan Pers ini menegaskan bahwa verifikasi media menjadi penting bagi pemerintah daerah di dalam menjalankan kerja sama media,” papar Andi.
Menurut Andi, media-media yang bekerja sama dengan pemerintah daerah harus memiliki kualitas serta kontribusi baik terhadap penyebarluasan informasi di daerah, karena informasi yang disebarluaskan akan menjadi rujukan publik.
“Saya juga menyampaikan ke Dewan Pers bahwa dengan adanya MIND ini harus ada pengaruh terhadap media terverifikasi di daerah. Karena percuma media terverifikasi, kemudian memiliki kualitas yang baik dan analitik yang bagus, namun tidak mendapatkan tempat di pemerintah daerah. Yang kerja sama hanyalah media yang tidak hanya analitiknya sedikit, tidak terverifikasi, bahkan tidak terindeks di google. Yang terjadi ekosistem penyebarluasan informasi di daerah tersebut tidak maksimal dan cenderung buang-buang anggaran,” tegasnya.
“Kami berharap MIND ini segara direalisasikan dalam waktu dekat. Dan pastinya media-media yang menjadi konstituen Dewan Pers akan mendukung penuh regulasi dan inovasi terbaru dari kepengurusan Dewan Pers yang mau memecahkan masalah tentang media-media di Indonesia,” tandas Andi. (rls)