60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta data Vaksinasi COVID-19 yang manual harus selaras atau sama dengan data yang dilaporkan secara daring.
Rusli mengaku banyak menjumpai beberapa masalah pelaporan data vaksinasi di lapangan, salah satunya kesalahan dalam penginputan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Dalam pencocokkan data vaksinasi, permasalah NIK harus menjadi perhatian. Tolong dilibatkan Dinas Dukcapil di kabupaten dan kota,” pinta Rusli, Senin (15/11/2021).
Di samping masalah NIK, akses jaringan internet dan keterbatasan petugas juga menjadi kendala dalam penginputan data vaksinasi. Ia juga meminta rentang waktu vaksinasi setiap warga harus diperhatikan.
“Berikutnya, rentang waktunya tolong diperhatikan. Saya pernah menemukan warga yang sudah divaksin dosis I, tetapi sudah dua bulan belum divaksin dosis II,” tambah Rusli.
Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontal per 14 November 2021, cakupan vaksinasi dosis I sudah mencapai 522.310 orang atau 55,66 persen, dosis II 288.586 orang atau 30,75 persen serta dosis III 3.713 orang atau 0,40 persen. (ksm)
