60DTK, Gorontalo – Meskipun masih berada dibawah rata-rata nasional 57,09 %, tetapi realisasi Pendapatan Negara Wilayah Gorontalo sudah menunjukkan perbaikan kinerja.
Pada Mei 2022, realisasi pendapatan negara ini mencapai 37,57 % dari target, lebih tinggi dari realisasi periode sebelumnya sebesar 35,46% dari target. Artinya terjadi kenaikan sebesar 2,11 %.
Hal ini terungkap pada Press Release Laporan Asset Liability Committee (ALCO) Regional Gorontalo (Realisasi s.d 31 Mei 2022) yang digelar oleh Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Rabu (29/6/2022).
Pada press release yang digelar secara daring itu, Kakanwil DJPb Provinsi Gorontalo Sugiyarto, P.hD menyampaikan, untuk realisasi Belanja Negara Wilayah Gorontalo mencapai 36,86% dari pagu. Atau berada di atas rata-rata nasional yang mencapai 34,57%.
Realisasi belanja ini ditopang oleh belanja TKDD sebesar 41,33% yang jauh di atas rata-rata nasional sebesar 31,50%. Sementara realisasi Belanja Pemerintah Pusat masih perlu didorong.
Sementara dari sisi pendapatan, hingga bulan Mei 2022, Gorontalo mampu meraup pendapatan negara sebesar Rp.389,46 milyar. Mengalami kenaikan sebesar 22,40% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Peningkatan Realisasi Pendapatan Negara ini, didapat dari Penerimaan PPh sebesar Rp 192,14 miliar atau naik 25,70% dibanding tahun sebelumnya. Penerimaan PPN sebesar Rp 95,40 miliar atau naik 14,21% dibanding tahun sebelumnya, serta Penerimaan PNBP sebesar Rp 84,42 miliar atau naik 34,15% dibanding tahun sebelumnya” kata Sugiyarto.
Pada press release itu, Sugiyarto juga menyampaikan tentang konsistensi kinerja Ekspor & Impor. Dimana Realisasi penerimaan kantor KPPBC TMP C Gorontalo per 31 Mei 2022 adalah sebesar Rp8,91 milyar. Kegiatan ekspor yang dicatat Kantor KPPBC TMP C Gorontalo sampai 31 Mei 2022 adalah ekspor Fresh Loin Tuna sejumlah 1.904kg dengan nilai sebesar Rp0,28 milyar.
Sementara itu untuk Kinerja Belanja perlu didorong. Persentase realisasi belanja K/L di Provinsi Gorontalo pada periode s.d. Mei 2022 sebesar 30,08 persen. Lebih rendah dari realisasi Nasional sebesar 33,63 persen. Namun demikian untuk persentase realisasi belanja modal dan belanja Bantuan Sosial di Gorontalo lebih tinggi jika dibandingkan dengan persentase nasional.
Sedangkan untuk Realisasi Belanja Transfer ke Daerah (TKD) realisasinya sebesar 41,33 persen. Lebih tinggi dari realisasi Nasional sebesar 36,93 persen. Nilai realisasi TKD di Gorontalo menjadi yang tertinggi di regional Sulawesi.
Realisasi tertinggi dicatat oleh Dana Desa mencapai 52,50 persen, diikuti oleh realisasi DAK Fisik sebesar 4.68 persen. Secara umum kendala terkait realisasi TKD terutama DAK Fisik adalah keterlambatan proses pengadaan barang/jasa pada OPD, diantaranya disebabkan adanya sengketa lahan lokasi pelaksanaan DAK Fisik sehingga menghambat proses pengadaan. (rls)