60DTK, Kota Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melakukan pendataan awal registrasi sosial ekonomi (regsosek) masyarakat di seluruh Indonesia.
Sesuai rencana, pendataan tersebut berlangsung dari tanggal 15 Oktober hingga 14 November 2022.
Bagi Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, regsosek tahun ini sangat penting bagi semua pihak. Tidak hanya untuk kepentingan pemerintah saja, tapi juga masyarakat secara umum khususnya yang tinggal di wilayah Kota Gorontalo.
“Regsosek ini sangat penting untuk mengumpulkan data-data masyarakat dari berbagai aspek, terutama berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi,” ujar Marten usai menerima petugas BPS di Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo, Senin (17/10/2022).
Marten menjelaskan, data-data yang didapat oleh BPS ini nantinya akan divalidasi. Dengan begitu, pemerintah akan mendapat data rill terkait angka kemiskinan, indeks pembangunan manusia (IPM), dan lain sebagainya yang ada di daerah tertentu.
“Dengan data ini, pemerintah akan menggunakan data valid di dalam perencanaan pembangunan nanti,” jelas Wali Kota Gorontalo dua periode ini.
“Dalam perencanaan pembangunan itu, salah data maka pasti salah arah. Untuk itu perlu adanya data valid, akurat, dan benar-benar menggambarkan kondisi rill masyarakat,” jelasnya lagi.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, andai data yang diperoleh BPS dalam pelaksanaan regsosek tahun ini sudah bisa ditetapkan pada tahun 2023, bisa saja pada tahun 2024 mendatang akan dijadikan landasan pijakan oleh pemerintah.
“Oleh karena itu, saya berharap regsosek ini sukses dilaksanakan, khususnya di Kota Gorontalo. Di sini kurang lebih ada 57 ribu kepala keluarga atau sekitar 201 ribu jiwa penduduk yang akan didata. Mereka tersebar di 50 kelurahan dan sembilan kecamatan,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga
