Ini Rincian Serapan Dana PEN Kabgor Selama Tiga Tahun

(Ilustrasi: Infoanggaran)

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo dipastikan telah menuntaskan pemanfaatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN), usai seluruh program PEN yang dilaksanakan sejak 2021 hingga 2023 selesai pada Desember ini.

Total dana pinjaman daerah yang didapat Pemerintah Kabupaten Gorontalo diketahui sangat besar, kurang lebih Rp492 miliar. Angka ini sebagaimana tertuang dalam naskah persetujuan pinjaman PEN yang ditandatangani oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada 30 Desember 2020 silam.

Bacaan Lainnya

Kepala Badan Keuangan Kabupaten Gorontalo, Hariyanto Manan mengatakan, dana pinjaman daerah yang didapat oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo tidak seluruhnya terserap. Berdasarkan data yang ada, tercatat hanya sekitar Rp447,5 miliar yang berhasil dikontrakkan.

“Dari Rp492 milia, sekian limit pinjaman PEN tahun anggaran 2020, telah dikontrakkan sebesar Rp447,5 miliar,” ungkap Hariyanto saat ditemui 60dtk, Selasa (19/12/2023).

Dari angka Rp447,5 miliar ini, kata Hariyanto, yang berhasil diserap sejak awal tahun 2021 hingga 30 Desember 2022 sebesar Rp388,3 miliar. Artinya, dana PEN yang telah dikontrakkan masih tersisa Rp59,1 miliar.

Dana sebesar Rp59,1 miliar itu terdiri dari Rp29,2 miliar untuk lanjutan (pembangunan) Pasar Modern Limboto, Rp27,6 miliar sisa dana atas 15 paket pekerjaan yang putus kontrak, Rp1,6 miliar retensi tujuh paket pekerjaan tahun 2022, dan Rp561 juta adalah penghematan atau sisa atas kontrak dan pembayaran.

“Di tahun 2023, dari Rp59,1 miliar tadi, dua item pekerjaan dilanjutkan. Pertama ada Pasar Modern Limboto senilai Rp29,2 miliar. Sudah terealisasi 100 persen fisik, keuangan Rp26,4 miliar, masih tersisa Rp2,8 miliar yang harus kita bayarkan ke pihak ketiga dan itu saat ini sementara berjalan prosesnya,” jelasnya.

“Yang kedua ada 15 paket pekerjaan yang putus kontrak. Dari sisa dana sebesar Rp27,6 miliar, Rp3,2 miliar digunakan untuk membayar pekerjaan tahun sebelumnya. Kemudian untuk Rp24 miliar lainnya, setelah 15 paket ini dilakukan kontrak baru, tinggal menjadi Rp23,2 miliar. Jadi masih ada SHT (sisa hasil tender) sebesar Rp1,1 miliar,” tambah pria yang akrab disapa Yanto tersebut.

Lebih lanjut, Yanto menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan pengembalian sisa dana PEN yang tidak terserap keoada PT SMI pada 13 Desember lalu. Totalnya sekitar Rp1,7 miliar, terdiri dari 1,1 miliar sisa hasil tender 15 paket pekerjaan yang putus kontrak, dan Rp561 juta penghematan di tahun 2022.

“Jadi dana PEN yang harus kita bayar ke depan hanya senilai yang sudah dimanfaatkan. Pembayarannya selama delapan tahun, sampai tahun 2028 nanti,” tandasnya.

Sebelumnya, Asisten II Setda Kabupaten Gorontalo, Darwin Romy Sjahrain mengatakan bahwa seluruh program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat dengan menggunakan dana PEN telah tuntas pada Desember ini.

Romy mengatakan, dana PEN Kabupaten Gorontalo sendiri dimanfaatkan untuk banyak hal melalui sejumlah organisasi perangkat daerah seperti Dinas PUPR, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, hingga Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata.

“Dana PEN ini dimanfaatkan untuk berbagai program, di antaranya pembangunan Pasar Modern Limboto, pekerjaan sejumlah ruas jalan, drainase dalam kota, jaringan perpipaan air minum, dan revitalisasi sarana dan prasara di Lapangan Sport Center. Mudah-mudahan semua ini memberikan manfaat untuk masyarakat secara umum,” harapnya.

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait