60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berbagi cerita tentang penanganan Covid-19 Gorontalo saat menjadi narasumber pada Talk Show Gugus Tugas Nasional live via daring (dalam jaringan), Rabu (24/6/2020).
Dalam penanganan kasus corona di Gorontalo kata Rusli, hal yang pertama dilakukan ialah menyosialisasikan dan mengedukasi warga bagaimana cara mencegah dan bahaya akan pandemi tersebut. Sosialisasi ini, tidak terlepas dari kerjasama jajaran Forkopimda serta kepala daerah.
“Yang pertama kita lakukan adalah menyosialisasikan kepada masyarakat. Bersama teman-teman OPD, Forkopimda, TNI/Polri, bupati/walikota, hingga ke tingkat dusun dan desa kita turunkan. Semua untuk menyosialisasikan apa itu corona dan bagaimana corona ini bisa menjangkit masyarakat,” jelas Rusli.
Sejak pasien 01 dinyatakan positif corona lanjut Rusli, Ia langsung menginstruksikan Tim Gugus Tugas untuk melakukan tracking kontak pasien Covid-19 yang saat itu ialah klaster JT eks Gowa.
“Langkah yang pertama kita ambil adalah men-tracking semua yang berkaitan dengan pasien 01 ini. Kebetulan seingat saya, pasien pertama di Gorontalo adalah Jemaah Tabligh eks Goa yang baru datang dari provinsi tetangga,” ujarnya.
“Selanjutnya langsung kita putuskan pada malam itu, kita persiapkan segala sesuatunya. Kita karantina mereka di Mess Haji, kita siapkan semua termasuk tenaga dokter, makanan bergizi dan obat-obatan,” urai Rusli.
Untuk saat ini kata Rusli, Gorontalo sedang menuju sistem New Normal Life (tatanan kehidupan baru). Jika dilihat dari sistem ini, di Gorontalo ada beberapa tradisi lokal yang hampir sama dengan tatanan kehidupan baru tersebut.
“Dulu kita punya kebiasaan Pak Kolonel, namanya Beleuto yaitu sarung yang digunakan untuk menutupi wajah. Jadi orang dulu itu, kalau keluar dari rumah, ibu-ibu atau cewek-cewek memakai sarung menutupi seluruh badan, dan sekarang kan kita pakai masker. Kurang lebih hampir mirip, ini yang akan kita hidupkan kembali,” tukas Rusli.
Penulis : Hendra Setiawan