60DTK – GORONTALO – Beredarnya informasi tentang kejadian suspek antraks yang ditemukan di Desa Mongolato Kecamatan Telaga Kab.Gorontalo, ditanggapi cepat oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady D. Mario, seperti yang dikutip dari laman resmi Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, distan.gorontaloprov.go.id, Senin (2/9/2019).
Muljady meluruskan persepsi masyarakat, bahwa kasus suspek antraks itu bukan semata-mata orang atau hewan ternak tersebut sudah dinyatakan positif antraks.
“Arti kata suspek dalam kesehatan itu adalah penyakit klinis yang kompatibel atau memenuhi definisi kasus klinis tanpa tes laboratorium atau kasus dengan tes laboratorium sugestif tanpa informasi klinis,” urai Muljady.
Pihaknya masih melakukan tes laboratorium untuk hal ini, masyarakatpun diminta untuk tidak resah.
BACA JUGA : Labvet Gorontalo Gelar Pemeriksaan Kesehatan Hewan Di Mongolato
“Kami minta kepada masyarakat agar tidak resah terhadap kasus ini. Intinya, dengan kasus suspek antraks yang terlapor pada 27 Agustus 2019, masyarakat tidak perlu resah karena sudah ada tindakan preventif dari Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo terhadap ternak sapi dan kambing yang rentan akan penyakit antraks” ujar Muljady.
Sementara itu Kabid Peternakan Kahar Gani mengungkapkan, Dinas Pertanian mempunyai buffer stock (persediaan) obat-obatan dan vaksinasi antraks, sehingga ternak yang sehat akan divaksin dan yang sakit akan diobati.
“Penyakit antraks yang tergolong penyakit bakteri bacillus anthracis, dapat dicegah melalui vaksinasi rutin, dan program vaksinasi tersebut tidak dipungut biaya alias gratis,” jelas Kahar.
BACA JUGA : Ispektorat Gorontalo Lakukan Evaluasi SAKIP Di Boalemo
Kahar mengimbau masyarakat apabila melihat ada kasus kematian ternak,jangan langsung dilaporkan bahwa ternaknya terinfeksi atau terkena virus antraks. Menurutnya,semua harus melewati uji laboratorium untuk menentukan apakah ternaknya terpapar anthraks atau tidak.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Fenny Rimporok. Ia menjelaskan, bagi masyarakat yang mempunyai ternak di daerah yang memiliki ciri seperti penyakit antraks atau sudah tertular dan ingin di vaksin, Dinas Pertanian siap membantu.
Ia menambahkan, mereka bekerja sama dengan dinas kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo untuk melakukan peninjauan langsung sekalligus pengobatan atau pemberian vaksin.
BACA JUGA : Petani Jagung Program ‘EmPOWERed Farmers’ Tetap Panen Meski Musim Kering
“Masyarakat tidak usah resah, yang penting ternaknya diperhatikan baik itu dalam bentuk pakan, minum serta kebersihan kandang,” jelas Fenny.
Proses tertularnya antraks dari hewan ternak ke manusia bisa melalui kontak langsung dan lewat pencemaran udara. Ketika Manusia positif terpapar antraks harus segera lapor dan memeriksakan diri di puskesmas untuk dilakukan pengobatan, karena penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti bisa menular kepada manusia. (adv)
Sumber : Humas Gorontalo Prov