Labvet Gorontalo Gelar Pemeriksaan Kesehatan Hewan di Mongolato

Dokter Hewan Bayu Kumara (kiri) dari UPTD Labvet Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo menyuntikan antibiotik pada hewan ternak sapi di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Jumat (30/08). Foto: Haris/Humas

60DTK – Gorontalo: UPTD Laboratorium Veteriner (Labvet) Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo menggelar layanan pemeriksaan kesehatan hewan di Desa Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, Jumat (30/08).

Pelayanan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari adanya indikasi seorang warga yang terserang penyakit antraks di Desa Mongolato.

Bacaan Lainnya

“Setelah adanya temuan warga yang suspek antraks, kita langsung diperintah oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo untuk melakukan pemberian antibiotik semua hewan ternak yang ada pada radius satu kilometer dari tempat ditemukannya suspek antraks”, ujar Kepala UPTD Labvet Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Agustina Kilapong.

BACA: Heboh Antraks, Masyarakat Gorontalo Dihimbau Tidak Takut Makan Daging

Agustina menjelaskan, sebelum pemberian vaksin antraks pada hewan ternak, terlebih dahulu dilakukan penyuntikan antibiotik dan pemberian vitamin. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk menghindari kematian pada hewan ternak pada saat pemberian vaksin antraks.

“Sebelum kita beri vaksin antraks, terlebih dahulu hewan ternak kita beri antibiotik dan vitamin. Takutnya jika langsung kita vaksin, hewan ternak yang sudah terjangkiti bakteri antraks justru akan terjadi kematian. Nanti dua minggu setelah pemberian antibiotik, Labvet bersama Dinas Peternakan Kabupaten Gorontalo akan melakukan vaksinasi”, jelas Agustina.

BACA: Distan Mulai Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban

Usai melakukan pelayanan kesehatan hewan, pihak Labvet Gorontalo kembali melakukan pengambilan sampel darah yang tersimpan pada lemari pendingin di rumah warga yang terduga suspek antraks. Di lokasi tersebut, petugas Labvet langsung melakukan pemeriksaan sampel dengan uji pewarnaan dan mengamatinya menggunakan mikroskop portabel.

“Hasil pemeriksaannya tidak terbaca bakteri antraks. Karena ternyata daging yang disimpan di lemari pendingin itu sudah dicuci bersih sehingga tidak ada lagi darahnya. Oleh karena itu, Labvet Gorontalo akan mengirimkan sampel tanah tempat penyembelihan kambing yang suspek antraks ke Balai Besar Veteriner Maros”, tambah Agustina.

Pada pelayanan kesehatan hewan, sebanyak 33 ekor sapi dan tiga ekor kambing diberi suntikan antibiotik dan tablet obat cacing. Sementara untuk sebagian hewan ternak yang dalam kondisi bunting diberi vitamin. (rls/adv)

Pos terkait