60DTK-Limboto: Warga dusun V Kelurahan Bulota, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, menuding penyebab mengeringnya sumber air bersih ditempat mereka akibat beroperasinya bak penampungan air milik Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gorontalo.
Salah satu warga setempat, Amrin Yunus (51) mengatakan, penggunaan pipa dari sumber air menuju bak penampungan PDAM dianggap menyedot semua air seperti dalam sumur, mata air di perbukitan dan sungai. Dirinya mengaku, Kelurahan setempat mengalami penyusutan air, sehingga kebutuhan air yang digunakan sehari-hari mengering sejak dua bulan terakhir.
“Kami ini bukan pelanggan PDAM, tapi sebelum ada PDAM di sini, biar musim kemarau panjang tidak pernah mengalami krisis air karena di Kelurahan kami ini adalah sumber mata air,” Tegas Amrin saat diwawancarai Read.id, Jumat (30/8).
BACA JUGA: Siswa SMA Wira Bhakti Yang Dianiaya Senior Dan Pelatih, Alami Depresi
Amrin mengungkapkan, Sebelumnya warga setempat sempat menolak adanya pembangunan bak penampungan air tersebut. Pihak PDAM saat itu menjelaskan bahwa pembangunannya tidak akan berdampak kepada masyarakat.
“Saya dari dulu sudah khawatir adanya pembangunan bak ini. Sekarang kami sudah susah mendapatkan air, baik mandi, cuci pakaian apalagi mau minum,” tuturnya.
Akibat kekeringan di Kelurahan Bulota, warga terpaksa harus berjalan kaki di jalan perbukitan untuk membuat sumur-sumur kecil di dekat sungai. Mereka juga saat ini berharap ada perdistribusian air bersih dari Pemerintah.
Sementara Kepala Bagian teknik PDAM Kabupaten Gorontalo, Ahmad Bahri membantah tudingan warga Bulota. Dia menjelaskan, sistem operasi bak penampungan air yang berdiri tahun 2013 tersebut, tidak menggunakan sedotan energi dan tidak ada pengisapan melalui mesin pompa, sehingga sampai menyedot semua air.
BACA JUGA: Krisis Air Bersih, Warga Bulota Konsumsi Sisa Air Sungai
“Bak penampungan air PDAM itu tidak menggunakan energi kelistrikan, hanya ada energi potensial karena gravitasi dari aliran sungai itu sendiri,” Ucapnya.
Ahmad menambahkan, pihak PDAM dan masyarakat setempat sebelumnya telah melakukan kesepakatan, bahwa dimana ada pembagian air karena persoalannya sama-sama membutuhkan air. Penggunaan air baku oleh PDAM juga berasal dari aliran sungai yang didesain diperuntukan utama untuk pengolahan air minum.
“Jadi harus dipahami, kita bukan menyedot air tapi kita mengolah air baku dari aliran sungai karena didahulukanlah proses air baku untuk proses keair minumnya,” Tandasnya.
Pada musim kemarau ini, PDAM juga membantu masyarakat akibat kekeringan dengan menyalurkan air bersih ke Kelurahan Bulota, Walaupun Kondisi sekarang memang sangat kurang debit airnya.
Pewarta: Zulkifli Mangkau
Editor: Fery Apantu