60DTK, Kabupaten Gorontalo – Masalah stunting di wilayah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menjadi perhatian serius pemerintah beserta petugas kesehatan di daerah setempat pada tahun 2023 ini.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di daerah itu mencapai 30,8%. Kabupaten Gorontalo ada di atas Kabupaten Boalemo (29,9%), Gorontalo Utara (29,3%), Bone Bolango (22,3%),
Kota Gorontalo (19,1%), dan Pohuwato (6,4%).
Melihat data yang ada, pihak-pihak terkait semakin serius untuk melakukan penanganan. Jika pemerintah daerah melakukan terobosan dengan Program Bapak Asuh Anak Stunting, lain lagi dengan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di setiap kecamatan.
Di Puskesmas Asparaga misalnya, para petugas kesehatan memiliki cara unik dalam partisipasi penurunan angka stunting di Kabupaten Gorontalo. Inovasi yang mereka laksanakan sejak Oktober 2022 itu yakni mengedukasi dan mempraktekkan menu “isi piringku”.
Dalam praktiknya, para petugas kesehatan di puskesmas tersebut berkeja sama dengan pemerintah dan tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan masyarakat (PKK) desa, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat soal pentingnya konsumsi makanan berprotein tinggi bagi anak agar terhindar dari stunting.
“Yang lebih kami prioritaskan dalam edukasi ini adalah makanan yang mengandung protein hewani,” ungkap Kepala Puskesmas Asparaga, Erna Nini Ismail, Kamis (23/03/2023).
Setelah melakukan sosialisasi, petugas kesehatan ini kemudian mengajak semua pihak memasak makanan-makanan yang dimaksud. Terkait dengan bahan-bahan yang dibutuhkan, ada yang disediakan pemerintah desa dan tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) desa, sementara lainnya dibawa sendiri oleh masyarakat.
“Dari masyarakat itu macam-macam yang mereka bawa. Ada yang membawa telur dan lain-lain,” ungkapnya.
Puskesmas yang hanya memiliki empat orang bidan, empat orang perawat, serta satu orang petugas kesehatan lingkungan (kesling) itu juga memiliki program lain. Program itu adalah aksi bergizi di sekolah. Lewat program ini, petugas kesehatan mendatangi langsung sekolah-sekolah yang ada di wilayah ujung barat Kabupaten Gorontalo tersebut.
“Di sekolah ini kami bisa berkomunikasi langsung dengan para siswa sekaligus memeriksa kesehatan mereka,” ujarnya.
Lebih jauh Erna mengatakan, berkat kerja sama semua pihak, angka stunting di wilayah Kecamatan Asparaga belakangan ini mulai mengalami penurunan secara berkala. Meski belum telalu signifikan, program ini sudah terbukti efektif. Untuk itu, Ia berharap kerja sama yang sudah terbangun selama ini bisa selalu berjalan baik ke depan.
“Memerangi stunting bukan hanya tugas dari petugas kesehatan, tapi juga merupakan gerakan sinergi dari orang tua, pemerintah dalam hal ini pemerintah desa dan tim penggerak PKK desa,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga