60DTK – Limboto : Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, tidak melarang masyarakatnya untuk merayakan pergantian tahun 2019 ke 2020. Hanya tinggal tersisa dalam hitungan hari lagi, tahun 2019 akan segera berakhir.
“Karena namanya malam tanggal satu kita tidak bisa tekan, jangan buat ini, jangan buat itu. Karena ini (perayaan tahun baru) sudah menjadi budaya. Maka yang paling utama itu kita membuat tameng, koridor, supaya tidak terjadi masalah,” kata Nelson di Rumah Dinas Bupati, Kamis (26/12/2019).
Momen pergantian tahun pun kini menjadi waktu yang sangat di tunggu-tunggu oleh kalangan masyarakat, khususnya kaum millennial.
Pada umumnya, setiap pergantian tahun di Indonesia, masyarakat selalu melakukan perayaan dengan berbagai macam cara. Ada yang melaksanakan hiburan rakyat, pelepasan kembang api, bahkan ada pula yang melaksanakan zikir bersama.
Namun demikian, ada beberapa daerah yang mewajibkan masyarakat untuk membuat satu kegiatan saja, misalnya zikir bersama.
Di Kabupaten Gorontalo sendiri, pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati Nelson Pomalingo, tidak mengeluarkan larangan secara khusus mengenai perayaan tahun baru, misalnya melarang adanya pesta rakyat dan sebagainya.
Artinya, masyarakat di Kabupaten Gorontalo diberikan kebebasan oleh pemerintah untuk melakukan aktivitas. Akan tetapi, aktivitas ini haruslah bersifat positif.
“Kalau Kabupaten Gorontalo selama saya Bupati, diberi kebebasan kepada masyarakat (untuk beraktivitas), tetapi yang kita (beraga islam) lakukan zikir dulu. Maghrib sampai Isya kita zikir. Karena daerah ini muslim banyak. Umat lainnya juga datang di tempat ibadahnya dulu. Setelah itu bebas, pribadi masing-masing,” tambah Nelson.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Gorontalo itu menilai, kebebasan yang diberikan pemerintah daerah selama tiga tahun ini, menjadikan momen pergantian tahun selalu aman dan jauh dari beragam masalah. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga
Editor: Kasim Amir
