60DTK – Daerah : Dinas Sosial Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar Olimpiade Pahlawan Tingkat SMA/SMK/MA Sederajat Provinsi Gorontalo dalam rangka memperingati hari pahlawan yang ke-73.
Kegiatan Olimpiade Pahlawan tersebut dilaksanakan di halaman depan gedung Dinas Sosial Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo. Kamis, (29/11/2018).
Olimpiade Pahlawan ini di selenggarakan oleh Dinas sosial dengan tema semangat pahlawan di dadaku.
Menurut Budi Susanto Yunus selaku ketua panitia mengatakan kegiatan Olimpiade ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari pahlawan. Dan telah menjadi agenda setiap tahunnya.
“Olimpiade pahlawan sendiri bertujuan membangkitkan semangat kepahlawanan bagi siswa, apalagi di era sekarang yang serba maju, di harapkan para siswa tetap mengenal dan menghargai para pahlawannya.” Jelas Budi.
Olimpiade Pahlawan sendiri dibuka langsung oleh Drs Risjon K. Sunge selaku Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dalam sambutnya sekaligus membuka acara Risjon berharap kegiatan ini bisa melahirkan siswa-siswa yang berprestasi dan bisa membanggakan sekolah dan daerah dikemudian hari nanti.
“harapan saya melalui kegiatan ini anak-anak bisa menghargai nilai-nilai pahlawan yang ada, dan sangat penting untuk melestarikan sejarah tentang kepahlawanan bagi mereka” Ujar Risjon K. Sunge dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan.
Ia pun menambahkan jika nantinya selepas dari kegiatan ini ada anak-anak yang berprestasi, harus jadi tanggung jawab dan dijadikan anak binaan dinas sosial.
Di akhir wawancara Budi selaku panitia, menambahkan kegiatan ini diikuti oleh sekolah SMA/SMK/MA sederajat yang ada di tiga daerah di Gorontalo, diantaranya Kab Bone Bolange, Kab Gorontalo, dan Kota Gorontalo.
Olimpiade pahlawan sendiri terdiri dari dua lomba, yakni lomba tanya jawab tentang sejarah dan lomba puisi.
“nantinya, jika ada yang menang dari lomba ini akan mewakili sekolahnya di tingkat nasional dalam lomba yang sama juga. Serta para juri yang hadir merupakan orang kompeten dalam hal itu. Para juri tersebut terdiri Akademisi dari UNG dan dari pihak TNI” Kata Budi diakhir wawancara. (zm).