60DTK – KOTA GORONTALO : Diskumperindag mencatat selama tahun 2018 kegiatan pasar murah (yang diitegrasikan dengan Baksos NKRI Peduli) sudah dilaksanakan 89 kali. Rinciannya, Kota Gorontalo 13 kali, Kabupaten Gorontalo 28 kali serta Boalemo 14 kali. Kabupaten Pohuwato, Bone Bolango dan Gorontalo Utara masing-masing 6, 15 dan 13 kali.
Jika dirinci sejak tahun 2012, maka jumlahnya sudah 452 kali! Jika di nilai dengan Rupiah, tahun 2018 Pemprov Gorontalo mengalokasikan Rp2,46 miliar. Tahun 2019 nilainya sebesar Rp1,83 miliar.
Jika di awal pelaksanaannya hanya digelar pada hari hari besar, maka sejak dua tahun terakhir mulai menyasar setiap kecamatan dengan intervensi harga pangan yang terjangkau.
BACA JUGA : Program Pasar Murah NKRI Perduli Sebagai Perwujudan Program Presiden Jokowi
“Kenapa pasar murah lebih masif pak gubernur laksanakan? Karena hasil survei tahun 2018 kemarin bahwa penurunan kemiskinan Provinsi Gorontalo tertinggi secara nasional. Salah satu faktornya pemerintah berhasil memenuhi kebutuhan makan. Sehingga tahun ini kita lebih masif,” jelas Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kumperindag) M. Nadjamuddin.
Gubernur Rusli dan jajarannya sangat yakin jika pasar murah menjadi salah satu solusi menekan angka kemiskinan di daerah. Problem kemiskinan memang begitu kompleks, tapi pemenuhan akses pangan yang murah bagi warga menjadi sangat fundamental.
BACA JUGA : Ribuan Warga Lamahu Serbu Pasar Murah Pemprov
Komitmen Rusli-Idris sangat kuat soal APBD: alokasi anggaran diberikan sebesar-besarnya untuk dirasakan langsung oleh rakyat. Selain subsidi pangan, berbagai kebijakan populis sudah dihasilkan di antaranya penyediaan benih bidang pertanian secara gratis, jaminan kesehatan semesta (Jamkesta), program prodira untuk subsidi siswa SMA/SMK. (rls)
Sumber : Humas Gorontalo Prov