60DTK-GORONTALO: Peristiwa pembakaran bendera bertulisakan kalimat tauhid yang terjadi di Limbangan-Garut tepat pada peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober lalu, hingga saat ini menjadi polemik dari sejumlah masyarakat yang tergabung pada aliansi tertentu.
Di Gorontalo misalnya, Aliansi Umat Bela Tauhid Gorontalo menggelar aksi demo sebagai bentuk sikap pembelaan terhadap peristiwa pembakaran panji Rasulullah yang terjadi di Garut. Aksi ini berlangsung di simpang lima telaga yang diikuti oleh ratusan masa, Jum’at (26/10/2018).

Abu Zaki sebagai koordinator aksi ini mengatakan, selain respon pembelaan terhadap peristiwa di Garut, aksi ini pula menuntut pihak kepolisisan untuk segera memproses secara hukum pelaku yang ikut membakar panji rasulullah.
“Kami menuntuk agar aparat kepolisian atau yang berwenang untuk segera menghukum para pelaku yang membakar dan melecehkan panji Islam” ujarnya.
Ia menambahkan, ini bukan aksi terkahir terkait peristiwa tersebut, aksi serupa akan dilakukan jika masih ada peristiwa yang sama seperti yang terjadi sebelumnya.
“Apapun itu yang terkait dengan Islam, maka kami akan bersiap untuk aksi turun lagi,” tambahnya.
Selain itu Ia berharap melalui peristiwa ini, agar umat islam bersatu dan bukan mendiskriminasi kelompok tertentu, melainkan menaikan marwah atau kemuliaan dari Islam itu sendiri.
(rds)