Pembelajaran Tatap Muka SD/SMP di Kabgor Akan Dimulai Pekan Depan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Zubair Pomalingo
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Gorontalo, Zubair Pomalingo. (Foto: dok. 60dtk/Andi)

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Sempat tertunda beberapa kali, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) Kabupaten Gorontalo akan dimulai pada tanggal 2 Agustus Mendatang.

Hal ini dipastikan bersamaan dengan terbitnya Maklumat Bupati Gorontalo Nomor 420/Dikbud-Kab Gtlo/1251 tentang Pemberlakuan Kembali Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tahun Pelajaran 2021–2022, yang telah ditandatangani oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo tertanggal 26 Juli 2021.

Bacaan Lainnya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Zubair Pomalingo
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Gorontalo, Zubair Pomalingo. (Foto: dok. 60dtk/Andi)

“PTM terbatas kita akan buka tanggal 2 Agustus, sesuai dengan maklumat Bupati yang telah ditandatangani oleh Pak Bupati,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Gorontalo, Zubair Pomalingo, saat ditemui di SMP Muhammadiyah Pone, Senin (26/07/2021).

Berkenaan dengan rencana itu, Zubair sangat berharap tidak ada lonjakan kasus covid-19 secara drastis pekan ini, agar pelaksanaan Maklumat Bupati tersebut dapat berjalan sesuai rencana.

“PTM terbatas ini memang telah kita rencanakan dimulai tanggal 12 Juli, kemudian tanggal 19 Juli, tapi itu tertunda. Alasannya karena di Gorontalo peningkatan kasus covid-19 terjadi sangat drastis, termasuk juga karena penerapan PPKM,” jelasnya.

Andai PPKM juga kembali diperpanjang, kata Zubair, pihaknya tetap akan berupaya agar pelaksanaan PTM terbatas tetap terlaksana pekan depan. Pasalnya, Provinsi Gorontalo sejauh ini tidak pernah masuk dalam daftar daerah yang wajib menerapkan PPKM darurat.

“Tapi kita tidak akan membuka sekolah yang ada di zona merah, sesuai laporan dari Dinas Kesehatan. Kan setiap minggu itu ada pemetaan zona dari Dikes, kita akan berpatokan di situ. Kita juga akan memperketat penerapan prokes di sekolah,” ujarnya.

Disinggung mengenai vaksinasi terhadap tenaga pengajar, Ia juga membeberkan bahwa sejauh ini sudah ada sekitar 50 persen guru yang telah selesai divaksin.

“Dari total 6.761 guru, yang sudah tervaksin sudah 3.441 guru,” tandasnya.

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait