Pemda Gorontalo Utara Susun Strategi Pengembangan Wisata Budaya

FGD
Suasana Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Tentang Seminar Akhir Penyusunan Dokumen Pemetaan Pengembangan Potensi Destinasi Budaya, Berlangsung di Kantor Bappeda Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (28/08/2020). Foto: Humas

60DTK, Gorontalo Utara – Potensi wisata menjadi salah satu ikon yang dapat menunjang pembangunan yang ada di masing-masing daerah. Baik dari segi potensi keindahan alamnya maupun budaya yang ada.

Dalam mengembangkan hal tersebut, pemerintah daerah harus lebih lihai dalam mengelola setiap ikon yang dapat mendorong perkembangan daerah itu sendiri.

Bacaan Lainnya

Salah satu daerah yang sedang melakukan proses pengembangan potensi pariwisata itu ialah Gorontalo Utara. Dimana saat ini, pemerintah daerah sedang menyusun strategi untuk bisa mengelola potensi wisata agar dapat tertata dengan baik.

Hal itu dibahas lewat Focus Group Discussion (FGD) seminar akhir penyusunan dokumen pemetaan pengembangan potensi destinasi budaya, yang berlangsung di Kantor Bappeda Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (28/08/2020).

Baca Juga: Indra Yasin Bertemu Kapolda Gorontalo, Ini Yang Dibahas

Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk menampung, sekaligus mengolah seluruh masukan-masukan tentang potensi wisata budaya yang ada.

“Hasil yang ada ini diolah sedemikian rupa, sehingga menjadi sajian informasi yang penting bagi pengambil kebijakan termasuk desa-desa yang akan mengembangkan wisata,” jelas Thariq.

Bukan hanya itu, Thariq juga menginginkan agar setiap budaya yang ada di daerah bisa dilestarikan dengan baik.

“Peta potensi wisata ini diharapkan juga bisa melestarikan budaya – budaya bisa melestarikan setiap budaya-budaya yang ada, karena ternyata, budaya itu bernilai ekonomis dan nilai sosialnya sangat tinggi,” tambahnya.

Baca Juga: Terkait Pengelolaan Keuangan Daerah, Indra Yasin Ingin Dukungan BPKP

Khusus tim yang nantinya akan melakukan penelitian terkait dengan potensi wisata dan budaya yang ada, itu akan terus di dukung oleh pemerintah daerah.

“Dengan harapan bahwa, hasil akhir dari penelitian ini betul-betul menjadi satu dokumen yang penting. Bukan saja memenuhi kebutuhan administrasi, tapi juga menjadi informasi kepada masyarakat termasuk juga Dinas Pariwisata, untuk bersama-sama dengan Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, serta pemerintah kecamatan untuk membuat satu model pengelolaan tempat wisata budaya,” tutupnya. (adv)

.

 

Pewarta: Usman Dai

Pos terkait