Pemkab – Bapanas Gelar Pasar Murah di Bongomeme Jelang Iduladha 1444 H

Pemkab - Bapanas Gelar Pasar Murah di Bongomeme Jelang Iduladha 1444 H
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir meninjau bahan pangan yang dijual di pasar murah, Senin (26/6/2023). Foto: Humas.

60DTK, Kabupaten Gorontalo Berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Gorontalo melaksanakan pasar murah di Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Senin (26/06/2023).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir mengatakan bahwa gerakan pangan murah (GPM) kali ini dilaksanakan serentak di 312 Kabupaten dan Kota yang tersebar di 38 Provinsi, termasuk Kabupaten Gorontalo.

Bacaan Lainnya

Tujuannya, kata Roni, tidak lain untuk menekan angka inflasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Gorontalo, apalagi menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) alias hari raya iduladha 1444 hijriah.

“Biasanya menghadapi hari raya iduladha begini pasti harga-harga bahan pangan akan naik, karena memang kebutuhan masyarakat juga meningkat. Contoh saja, rica itu sudah Rp60.000/kg, di pasar murah tadi saya lihat hanya Rp36.000/kg,” kata Roni.

“Begitu juga bahan pangan lain seperti minyak goreng, gula pasir, telur dan lain-lain. Untuk telur yang harganya Rp45.000, tadi hanya Rp25.000. Harga-harga disini sangat terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.

Roni berharap, adanya pasar murah kali ini berdampak pada kestabilan inflasi di Kabupaten Gorontalo, terlepas dalam beberapa bulan terakhir pemerintah daerah setempat berhasil menjaga angka inflasi dibawah rata-rata nasional.

“Yang paling penting juga, dengan adanya kegiatan ini, distribusi pangan itu ada. Karena walaupun stoknya ada, tapi kalau pendistribusiannya tidak merata, akan mengakibatkan di titik-titik tertentu terjadi lonjakan harga,” jelas Roni.

Lebih lanjut, Ia mengaku gembira karena pasar murah kali ini melibatkan lintas sektor. Mulai dari Perum Bulog Gorontalo, Distributor, Indomaret dan Alfamart, bahkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setempat.

“Bagi pelaku UMKM, ini tentu akan bisa meningkatkan pendapatan atau perekonomian mereka, dan itu yang kami inginkan,” tutupnya. (adv/and)

Pos terkait