60DTK, Gorontalo – Untuk mencegah semakin lambatnya perputaran ekonomi Indonesia, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, mengeluarkan program pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Melalui program ini, Pemerintah Pusat menawarkan pemerintah daerah untuk mengajukan pinjaman yang nantinya digunakan untuk menangani dampak Covid-19. Untuk hal ini, Pemerintah Pusat pun telah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 triliun.
Baca juga: Rusli Ajak Seluruh Fraksi DPRD Gorontalo Kompak Tangani Banjir Dan Covid-19
Memanfaatkan program ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo berencana akan mengajukan pinjaman dengan jumlah yang cukup besar, yaitu senilai Rp998 miliar.
“Kami sudah mengajukan pinjaman baru sebagaimana disampaikan Pak Menteri PPN dan Menteri Keuangan. Bunganya nol persen dan itu tanpa persetujuan DPRD, hanya pemberitahuan,” ungkap Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, saat melakukan pertemuan dengan anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Rabu (19/08/2020).
Baca juga: Rusli Minta Lomba Pekarangan Pangan Lestari Terus Dilakukan
Pinjaman tersebut akan dimanfaatkan untuk tiga paket kebijakan dan 13 paket kegiatan. Untuk paket kebijakan, akan menyasar sektor pertanian seperti pembiayaan buffer stok benih jagung hibrida 10.000 ha senilai Rp7,5 miliar, pengembangan sarana, prasarana, mekanisme pertanian dan pasca panen Rp74,50 miliar, serta pengembangan sarana dan prasarana UPTD pertanian senilai Rp8 miliar.
Kemudian untuk 13 paket kegiatan, meliputi penyediaan rumah layak huni Rp50 miliar, pengembangan jalan Pilolodaa – Iluta Rp50 miliar, pembangunan pengelolaan limbah B3 dan laboratorium lingkungan Rp8 miliar.
Baca juga: Rusli Ajak BEM Di Gorontalo Ikut Sosialisasikan Pergub Nomor 41 Tahun 2020
Selain itu, ada juga beberapa pekerjaan infrastruktur seperti pengembangan jalan Jhon Aryo Katili dan Piola Isa Rp50 miliar, jalan Taluditi – Wonggarasi Rp33 miliar, pembangunan drainase primer Kota Gorontalo Rp50 miliar, dan pembangunan Rumah Sakit Ainun Rp600 miliar.
“Termasuk untuk pembangunan RS Ainun yang kemarin kita perjuangkan dengan skema KPBU, kita usulkan dengan pinjaman ini. Kalau memang sangat murah dan menguntungkan daerah, maka kita gunakan dana ini,” tandas Rusli. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga