60DTK-Blitar: Melihat banyaknya komoditas di Kabupaten Blitar yang berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui investasi, Bupati Blitar, Rijanto, mengadakan pertemuan dengan beberapa investor, di Hotel Nam Kemayoran Jakarta, Minggu (1/03/2020).
Ia menuturkan, ada banyak sekali komoditas di Kabupaten Blitar yang baik dan bisa diolah. Dari sektor pertanian, ada padi, kopi, jagung, cokelat, dan cabai. Dari sektor peternakan ada ikan koi, industri susu sapi perah, bahkan ternak sapi yang memasok sekitar 30 persen kebutuhan telur secara nasional.
Baca juga: Pemkab Blitar Tuai Kritik Dan Saran Dari Setiap Fraksi Di Rapat LKPJ 2019
“Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kita memerlukan investor. Untuk itu saya undang, guna menanamkan investasi-nya di Kabupaten Blitar. Kami akan mempermudah perizinan, mana kala investor mau menanamkan investasi di Kabupaten Blitar,” terang Rijanto, saat menghadiri Gathering Forum antara Pemerintah Kabupaten Blitar bersama stakeholder dan sejumlah investor, Minggu (01/02/2020) malam.
Memang Ia mengaku, hal ini tidak lepas dari visi misi Ia dan Wakil Bupati Blitar, yakni ingin meningkatkan iklim pertumbuhan ekonomi yang punya daya saing dari berbagai sektor. Bahkan, orang nomor satu di Blitar itu mengaku bahwa pihaknya dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar, sudah berkomitmen untuk mewujudkan nilai ekonomi tinggi di Blitar.
Baca juga: HPSN Tahun 2020, Bupati Blitar Resmikan RTH Kanigoro
“Ada sektor wisata, seperti wisata Candi Penataran, Kampung Cokelat, Kopi Kebun Karanganyar, dan potensi wisata lautnya yang ada di Blitar Selatan. Selain itu, kita juga punya kerajinan rakyat dan home industry, yaitu Rumah Jenang dan Wajik Kletik,” beber Rijanto di hadapan para investor.
Baginya, jika hal ini berjalan lancar, maka ke depannya ini bisa turut membantu menyejahterakan masyarakat Blitar secara menyeluruh.
Baca juga: Utusan Kabupaten Blitar Juarai Lomba Robotic International Di Malaysia
“Kita harus kreatif dan inovatif untuk bisa menarik arus modal atau investasi masuk ke daerah, atau capital inflow. Dengan banyaknya arus modal masuk, maka peredaran uang semakin banyak pula, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” tukasnya. (adv/kmf)
Penulis: Achmad Zunaidi