60DTK, Kabupaten Gorontalo – Kepala Puskesmas Telaga, dr. Meliyana Panther memberikan klarifikasi, usai mantan pasien mereka, Nur Hayati Pipii (26), meninggal dunia dan kini viral di media sosial setelah suaminya, Arif Tahir Ismail (28), melampiaskan keluh kesahnya.
Meliyana mengakui bahwa sebelumnya Nur Hayati sudah beberapa kali melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Telaga. Dari hasil pemeriksaan itu, kata Meliyana, pihaknya mendapatkan bahwa pasien tersebut memiliki riwayat yang mengarah pada risiko kehamilan.
“Ibu ini melakukan pemeriksaan ANC namanya, pemeriksaan pada kehamilan. Itu sudah lebih dari satu kali. Pada tahapan terakhir, dari hasil pemeriksaan, kami mendapatkan ada tanda-tanda ibu ini ada risiko timbulnya komplikasi pada saat persalinan,” ungkap Meliyana.
Atas dasar hasil pemeriksaan itu, Meliyana mengklaim bahwa pihaknya sudah mencoba untuk memberikan edukasi kepada Nur Hayati, salah satunya menjelaskan bahwa yang bisa ditangani Puskesmas Telaga hanya persalinan normal.
“Jadi kami menyarankan rencana persalinannya itu di rumah sakit,” jelasnya.
Ia juga memberikan penjelasan terkait pengakuan suami Nur Hayati bahwa istrinya tidak mendapat pelayanan saat datang di Puskesmas Telaga pada 28 November dini hari. Padahal, saat itu Nur Hayati telah diampal sesak napas dan kondisinya sudah cukup parah.
Meliyanan mengatakan, Puskesmas Telaga sejatinya telah memiliki jadwal piket dan pelayanan setiap harinya. Bahkan menurutnya, saat itu ada dua orang perawat dan dua orang bidan yang sedang bertugas. Perawat berada di ruang UGD, sementara bidan di ruang persalinan.
“Saya sudah komunikasi dengan yang jaga (piket) malam itu. Saya tanyakan saat itu mereka ada di mana. Kalau bidan, mereka ada di ruang persalinan, tapi untuk perawat infonya mereka lagi menukar oksigen di gudang,” ujar Meliyana.
“Kebetulan sebelum mereka (Nur Hayati dan suami) tiba itu, ada warga yang pinjam oksigen. Mereka membawa (tabung) oksigen kosong, minta tolong untuk meminjamkan dulu karena ada keluarganya yang sakit, katanya keluhan sesak,” tambahnya.
Meski begitu, Ia tidak berani menyimpulkan kejadian ini adalah suatu kebetulan. Ia juga memohonkan maaf andai pelayanan di Puskesmas Telaga dinilai masih kurang maksimal pasca viralnya kejadian ini.
“Saya juga sudah tanyakan ke petugas-petugas yang ada saat itu apakah tidak mendengar suara teriakan (dari suami Nur Hayati), itu katanya mereka tidak mendengar. Tapi saya tidak bisa berbicara lebih banyak terkait ini karena saya tidak berada di tempat saat itu, dan saya hanya meminta penjelasan dari mereka,” tandasnya.
Pewarta: Andrianto Sanga