60DTK, Gorontalo – Seluruh aparatur sipil negara (ASN) dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Gorontalo mengikuti sosialiasi Rumah Kompetensi. Kegiatan yang menghadrikan pihak Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Gorontalo tersebut berlangsung di Cafe and Resto d’Qita aJa, Kota Gorontalo, Senin (10/7/2023).
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Dharmawaty Bokings, kegiatan tersebut sangat baik. Selain dapat memacu kinerja dan prestasi, jajarannya juga bisa mendapat masukan dan evaluasi untuk perkembangan dan pembenahan di waktu mendatang.
“Pelaksanaan sosialiasi ini tidak lepas dari pengembangan kompetensi, dan bagi PNS ini menjadi hak yang harus dipenuhi sesuai dengan amanat undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara,” kata Dharmawaty.
“Dalam regulasi ini, menyatakan bahwa PNS mempunyai hak pengembangan kompetensi selama 80 jam dalam waktu satu tahun,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pejabat yang hadir dalam kegiatan ini, termasuk Sekretaris Niveta Paramata. Ia menekankan bahwa pencapaian dan prestasi yang sudah diraih Dinas Ketahanan Pangan bisa saja menurun apabila pelayanan publik dalam bidang pangan tidak dikelola dan dijalankan secara baik.
“Salah satu hal yang bisa jadi penyebab tidak tercapainya suatu kinerja adalah ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan dan penyimpangan administrasi,” pungkasnya.
Terpisah, Staf Pelaksana BPSDM Provinsi Gorontalo, Abdul Munir Rauf mengatakan, sosialisasi itu mereka lakukan disetiap OPD. Tujuannya sendiri tidak lepas dari pemenuhan hak PNS dalam hal mengembangkan kompetensi.
“Hak PNS itu apa?, selain gaji, tunjangan, cuti, kenaikan pangkat, ada hak pengembangan kompetensi. Nah, Rumah kompetensi ini menjadi suatu aplikasi yang memudahkan kita untuk mendata, melihat, dan merencanakan apa yang menjadi kebutuhan PNS dalam pengembangan kompetensi,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini masih ada pejabat yang tidak tau bahwa mereka memiliki hak tersebut, bahkan ada yang bingung terkait pelatihan seperti apa yang harus mereka ikuti untuk mengembangkan kompetensi masing-masing.
“Alhamdulillah kegiatan ini mendapat antusias dan respon yang sangat baik Dinas Ketahanan Pangan. Mereka mengambil inisiatif untuk melaksanakan kegiatan sendiri kegiatan ini,” pungkasnya. (adv/and)