60DTK, Gorontalo – Banjir yang melanda Kecamatan Limboto dan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, ternyata diakibatkan oleh adanya aktivitas pembukaan lahan pertanian di bagian hulu.
Sehingga ketika itensitas curah hujan yang tinggi, membawa sisa-sisa material pepohonan yang kemudian membuat Sungai Tenilo dan Bulota tersumbat.

“Titik banjir itu Limboto dan Limboto Barat. Dalam pantauan kami, Sungai Tenilo sama Sungai Bulota, tapi penyebab utamanya itu adalah rusaknya kawasan hulu yang di atas sana, akibat pembukaan lahan pertanian,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo, Sumanti Maku, saat dihubungi via telepon, Rabu (22/09/2021).
Ia juga menjelaskan, setidaknya ada 500 rumah penduduk yang terkena dampak bencana banjir tersebut, di mana sebagian masyarakat sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
“Hujan ini sejak siang tadi sekitar jam 12, kurang lebih ada 500 rumah yang terdampak. Tinggi air itu rata-rata 1 hingga 2 meter tadi,” jelasnya.
Kondisi terakhir banjir saat ini sudah mulai surut karena pihak BPBD sudah melakukan penanganan dengan membersihkan material-material yang menghalangi jalur air.
“Kita sudah lakukan penanganan di lapangan, alhamdulillah sungai di sini sudah mulai lancar, sumbatan-sumbatan kita sudah buka,” pungkasnya.
Sebagai informasi, tidak ada korban jiwa dari banjir di Limboto dan Limboto Barat ini.
Pewarta: Hendra Setiawan