60DTK, Kabupaten Gorontalo – Setelah direncanakan menjadi rumah sakit rujukan untuk pasien positif Covid-19 di Provinsi Gorontalo, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie, kini terus dibenahi.
Sejauh ini, setidaknya terdapat dua gedung baru yang telah selesai dibangun. Masing-masing gedung memiliki beberapa ruangan yang nantinya digunakan sebagai tempat perawatan, isolasi, ruang perawat, x-ray, tempat disinfektan, dan lain-lain.
Baca juga: RSUD Dr. Hasri Ainun Habibie Disiapkan Jadi Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid-19
“Selain gedung perawatan di lantai dua bagian timur gedung utama rumah sakit, ada juga ruang isolasi di bagian belakang rumah sakit ini. Ada 12 bangunan dengan enam tempat tidur. Sisanya untuk ruang perawat, x-ray, disinfektan, dan lainnya,” ungkap Kadis PUPR Provinsi Gorontalo, Handoyo, saat mendampingi Gubernur Gorontalo meninjau RS Ainun, Rabu (27/05/2020).
Handoyo mengungkapkan, gedung perawatan pasien positif Covid-19 sendiri diperkirakan dapat menampung 60 sampai 70 pasien. Dua gedung ini rencananya akan diresmikan pada 31 Mei 2020.
Baca juga: Rusli Habibie: Penanganan Covid-19 Bukan Untuk Kepentingan Kelompok Tertentu
Adapun biaya pembangunan beberapa gedung tersebut, senilai kurang lebih Rp9,9 miliar. Rinciannya, lebih dari Rp3 miliar digunakan untuk pembangunan gedung baru, sementara sisanya digunakan untuk pengadaan fasilitas seperti tempat tidur dan pendingin ruangan. Untuk alat kesehatan, salah satunya adalah ventilator (alat bantu pernapasan).
Di tempat yang sama, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menilai, rumah sakit yang terletak di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo ini sudah siap untuk menjadi tempat rujukan pasien Covid-19. Hal itu terlepas dari kategori rumah sakit yang belum menjadi tipe B.
Baca juga: 787 Orang Dilacak Telah Melakukan Kontak Dengan Pasien Covid-19 Di Gorontalo
“Pergub-nya (Peraturan Gubernur) sementara dikaji. Mudah-mudahan minggu ini selesai, supaya minggu depan sudah bisa digunakan. Rencananya yang dirawat di sini yang positif swab. Yang positif rapid dikarantina dulu di daerah masing-masing,” tukas Gubernur dua periode itu. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga