Tidak Terima Digusur, Pedagang di Pasar Po’owo Menangis Histeris

Seorang pedagang yang mencoba menghalangi petugas Satpol PP yang akan menertibkan lapakan, Kamis (22/08/2019).

60DTK – GORONTALO – Sejumlah padagang di Pasar Desa Po’owo Barat, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, mengamuk saat petugas Satpol PP datang hendak membongkar lapak mereka dengan alasan penertiban pasar, Kamis (22/08/2019).

Para pedagang yang didominasi ibu – ibu rumah tangga tersebut bahkan ada yang menangis histeris meminta agar lapak mereka tidak dibongkar.

Bacaan Lainnya

Baca juga : Ketua PBVSI Kabgor Akan Buat Gerakan Voli Masuk Desa

Namun, meski mendapat penolakan dan reaksi tidak diinginkan dari para pedagang itu, petugas Satpol PP tetap melakukan pembongkaran.

Sartina, salah seorang pedagang sekaligus pemilik lapak menuturkan, menurutnya tindakan pemerintah membongkar lapak para pedagang ini sangatlah tidak adil. Dirinya bahkan mengaku hanyalah orang miskin yang berusaha mencari nafkah dengan berdagang sayuran di pasar tersebut.

“Ini tidak adil, saya ini hanya orang susah, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, saya harus jualan sayur dan rempah – rempah. Tapi sekarang lapak saya sudah dibongkar, saya tidak punya apa – apa lagi,” ujarnya sedih.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Trantib Satpol PP Bone Bolango, Iwan Haju mengungkapkan, pasar yang ada di Desa Po’owo ini merupakan pasar ilegal yang tidak sesuai dengan RTW Kabupaten Bone Bolango. Maka, atas dasar aturan tersebut pihak Satpol PP Kabupaten Bone Bolango diperintahkan untuk membongkar pasar tersebut.

“Karena ini ada hubungannya dengan perda, baik perda Provinsi Gorontalo tentang keamanan dan ketertiban masyrakat, ataupun perda tentang RTW Kabupaten Bone Bolango, di mana Kecamatan Kabila ini merupakan pusat perdagangan yang zonanya sudah ditentukan, sehingga kami menertibkan pasar yang ilegal seperti pasar yang digusur hari ini,” jelas Iwan.

Diketahui, sebelum melakukan pembongkaran, pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah memediasi dan menyediakan pasar baru yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap kepada para pedagang. Namun karena alasan kurangnya pembeli yang datang di pasar yang baru, para pedagang memilih untuk kembali membuka lapak dan menjual di pasar tersebut. (rds/rls)

 

 

 

Sumber : Dulohupa.id

Pos terkait